Pernah Masuk Buku Rekor Dunia, Inilah Duel El Clasico Indonesia yang Sesungguhnya
- VIVA.co.id
VIVA Bandung - Pecinta sepak bola Tanah Air mengetahui selama ini duel El Clasico Indonesia merupakan pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta.
Hal itu dikarenakan tensi yang terjadi saat kedua tim bertemu. Meski begitu, anggapan tersebut sebetulnya kurang tepat.
Sebab, rivalitas antar kedua tim ibu kota itu baru terbentuk sekitar tahun 2000-an.
Terlebih, rivalitas keduanya menonjol karena kedua kelompok suporter, yaitu Bobotoh dan Jakmania. Bukan karena tensi pertandingan di lapangan hijau.
Predikat El Clasico Indonesia sebenarnya lebih layak disematkan untuk pertandingan antara Persib Bandung Vs PSMS Medan.
Pasalnya, kedua tim raksasa tersebut kerap bertemu di laga final Perserikatan.
Terlebih, Persib Bandung yang terkenal dengan permainan cantik-cepatnya, juga PSMS yang dikenal dengan permainan kerasnya.
Dalam catatan sejarah, pertandingan pertama antara Persib dan PSMS terjadi pada final perserikatan 1966-1967.
Saat itu Persib harus puas di posisi runner-up dan kalah dari PSMS dengan skor 2-0.
Rivalitas keduanya tak terhenti di situ, PSMS dan Persib kembali bertemu dalam laga pertandingan final Perserikatan 1983.
Pada pertandingan ini, Persib kembali ditaklukan lewat adu penalti.
Dalam partai final Kompetisi Divisi Utama PSSI 1985, Adjat Sudrajat yang merupakan bintang Persib pada masanya, sempat berusaha membalas kekalahan pada final sebelumnya.
Namun, tim maung Bandung kembali harus menelan kekalah lewat drama adu penalti.
Catatan sejarah di final Perserikatan ini terjadi pada 23 Februari 1985.
Duel antara kedua tim raksasa ini masuk buku rekor dunia sebagai pertandingan amatir yang dihadiri penonton paling banyak pada masanya.
Laga final yang dipimpin langsung oleh Jafar Umar itu dihadiri lebih dari 150.000 penonton di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Meski begitu, sayang duel El Clasico Indonesia ini kini tidak pernah terulang kembali. Pasalnya, sejak tahun 2018, PSMS Medan harus terdegradasi ke Liga 2.