Sinopsis Film Selimut Kabut Rongkong, Kisah Polemik Adat Luwu Utara

Sinopsis film Selimut Kabut Rongkong
Sumber :
  • Instagram: @selimutkabutrongkong_themovie

Bandung – Salah satu film yang masuk dalam festival film di mancanegara, terhitung dari September 2020 hingga Maret 2021 yakni film Selimut Kabut Rongkong.

Hebatnya, film Selimut Kabut Rongkong lolos seleksi Festival Film First time Film Maker di Raleigh Studios Hollywood LA, Lift Off di Pinewood Studios Inggris, dan First Time Film Maker Online di Berlin.

Film Selimut Kabut Rongkong atau Haze Blanked of Rongkong juga sempat masuk dalam daftar 175 film Indonesia mengikuti Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2021 lalu.

Tak hanya itu, film ini juga bekerjasama dengan jaringan global tv bergengsi di Amerika Serikat, yaitu Cinemoi TV dalam program tayangan Global Culture Education.

Setelah melanglang buana di ajang internasional, film produksi SKV Movie Entertainment ini akhirnya tayang di bioskop Indonesia mulai 7 April 2022 mendatang.

Film yang mengambil latar di Rongkong Luwu Utara ini merupakan produksi Readmoon Studios bekerja sama dengan PT Jas Mulia, Mentari Indonesia, dan Farhan Citra Utama.

Film dengan genre drama petualangan ini ditulis dan disutradarai oleh Indra J Mae, sementara Sunny Vatvani dan Fujianto Manati berperan sebagai produser.

Film Selimut Kabut Rongkong diperankan oleh Dinda Tarisa, A. Agung Iskandar, Wasri Yanti Pasande, dan Analisa Moita, dan Abigail Grasela Pasande.

Berikut Sinopsis Film Selimut Kabut Rongkong yang kami rangkum dari berbagai sumber:

Film Selimut Kabut Rongkong mengangkat kisah tentang seorang pegiat traveller bernama Bunga Melati, yang berkunjung ke desa pegunungan Rongkong untuk menjadi relawan pengajar.

Di tengah aktivitasnya, Bunga Melati menemukan tradisi masyarakat yang nyaris punah dan kemudian menerapkannya kepada anak-anak warga desa.

Namun, Bunga tidak menyangka akan terjebak dalam konflik internal warga desa terkait polemik tanah adat.

Lantaran proses edukasinya terganggu, Bunga pun tetap bertahan hingga sekelompok pengusaha berusaha melenyapkannya karena dianggap telah memprovokasi warga.

Dalam proses pelariannya, Bunga terbuang ke dalam hutan.

Setelah berbagai tekanan yang dialaminya, Bunga tersadar bahwa semua kejadian yang dilaluinya ternyata sudah lama tertulis dalam sebuah buku yang ditulis ibunya sendiri.

Film Selimut Kabut Rongkong berusaha menggambarkan realita minimnya perhatian negara terhadap eksistensi, identitas, dan berbagai polemik dalam kehidupan sosial masyarakat adat.

Oleh karena itu, muncul berbagai persoalan seperti konflik tanah ulayat dan terapan edukasi yang tidak layak bagi masyarakat adat.

Film Selimut Kabut Rongkong mengkritisi sistem kurikulum pendidikan nasional yang selama ini dinilai tidak tepat sasaran dan mengabaikan konten lokal.

Ditambah dengan pesona visual keindahan alam Rongkong yang menawan, film ini menjadi kesatuan film panjang yang menarik untuk ditonton.

Demikian sinopsis film Selimut Kabut Rongkong yang akan tayang di bioskop pada 7 April 2022.(fjr)