Sering Jadi Spot Instagramable Kota Bandung, Ini Sejarah dan Fakta Unik Jalan Asia Afrika

Jalan Asia Afrika, Bandung.
Sumber :
  • pinterest

VIVABandung - Sudah bukan rahasia umum lagi, jika kawasan sekitar jalan Asia Afrika sering dijadikan sebagai spot instagramable wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung.

Bukan tanpa sebab, keindahan dan fakta sejarah di kawasan ini memang sangat memikat hati para wisatawan.

Selain itu, desain futuristik yang menyelimuti kawasan ini, acapkali membuat terkagum siapapun yang melewatinya.

Sejarah Jalan Asia Afrika

Icon jalan Asia Afrika, Bandung.

Photo :
  • pinterest

 

Gagasan pembangunan jalan Asia Afrika pertama kali tercetus pada Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 18-24 April 1955.

Jika kita melihat fakta sejarah, maka tidak aneh jika kawasan jalan ini disebut sebagai ruas protokol tertua di Kota Bandung.

Meski begitu, sebetulnya pembangunan kawasan Jalan Asia Afrika sudah dibangun lebih dulu oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, tepatnya pada masa pemerintahan Daendels.

Fakta Unik Jalan Asia Afrika

Jalan Asia Afrika, Bandung.

Photo :
  • pinterest

 

Dikutip dari buku berjudul 'Telusur Bandung', dulunya kawasan Jalan Asia Afrika merupakan bagian dari Jalan Raya Pos yang memiliki panjang sekitar 1.000 km.

Jalan Raya Pos sendiri merupakan jalan yang menghubungkan sepanjang pantai Utara Pulau Jawa ke arah timur yang mencakup Anyer- Bogor - Sukabumi - Cianjur - Bandung.

Diperkirakan pembangunan Jalan Raya Pos ini sekitar kurun waktu 1808-1811.

Melakukan sistem kerja rodi saat membangunnya, diperkirakan sekitar 30.000 warga pribumi jadi korban meninggal buntut pembangunan jalan ini.

Tentunya Jalan Asia Afrika menjadi saksi bagaimana awal berdirinya pembangunan di Kota Bandung.

Ada beberapa gedung di kawasan Jalan Asia Afrika yang memiliki nilai historis cukup tinggi. Diantaranya ada Savoy Homann sebagai hotel pertama di Bandung dan Gedung Merdeka sebagai tempat dilaksanakan nya Konferensi Asia Afrika (KAA).

Jalan Asia Afrika yang begitu panjang melintang secara horizontal, membagi Kota Bandung menjadi wilayah utara dan selatan.

Pada zaman kolonial Belanda, Jalan Asia Afrika dijadikan sebagai pembatas dari kawasan warga Eropa dan Pribumi.

Kawasan utara dikhususkan untuk warga Eropa, sementera wilayah selatan dikhususkan untuk warga Pribumi.

Pembagian itu sengaja dilakukan oleh sang penjajah untuk mempermudah administrasi di Kota yang kini dikenal sebagai 'Kota Kembang'.

Nah, begitu kira-kira sejarah dan fakta unik Jalan Asia Afrika Bandung. Semoga bisa membantu.

VIVABandung - Sudah bukan rahasia umum lagi, jika kawasan sekitar jalan Asia Afrika sering dijadikan sebagai spot instagramable wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung.

Bukan tanpa sebab, keindahan dan fakta sejarah di kawasan ini memang sangat memikat hati para wisatawan.

Selain itu, desain futuristik yang menyelimuti kawasan ini, acapkali membuat terkagum siapapun yang melewatinya.

Sejarah Jalan Asia Afrika

Icon jalan Asia Afrika, Bandung.

Photo :
  • pinterest

 

Gagasan pembangunan jalan Asia Afrika pertama kali tercetus pada Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 18-24 April 1955.

Jika kita melihat fakta sejarah, maka tidak aneh jika kawasan jalan ini disebut sebagai ruas protokol tertua di Kota Bandung.

Meski begitu, sebetulnya pembangunan kawasan Jalan Asia Afrika sudah dibangun lebih dulu oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, tepatnya pada masa pemerintahan Daendels.

Fakta Unik Jalan Asia Afrika

Jalan Asia Afrika, Bandung.

Photo :
  • pinterest

 

Dikutip dari buku berjudul 'Telusur Bandung', dulunya kawasan Jalan Asia Afrika merupakan bagian dari Jalan Raya Pos yang memiliki panjang sekitar 1.000 km.

Jalan Raya Pos sendiri merupakan jalan yang menghubungkan sepanjang pantai Utara Pulau Jawa ke arah timur yang mencakup Anyer- Bogor - Sukabumi - Cianjur - Bandung.

Diperkirakan pembangunan Jalan Raya Pos ini sekitar kurun waktu 1808-1811.

Melakukan sistem kerja rodi saat membangunnya, diperkirakan sekitar 30.000 warga pribumi jadi korban meninggal buntut pembangunan jalan ini.

Tentunya Jalan Asia Afrika menjadi saksi bagaimana awal berdirinya pembangunan di Kota Bandung.

Ada beberapa gedung di kawasan Jalan Asia Afrika yang memiliki nilai historis cukup tinggi. Diantaranya ada Savoy Homann sebagai hotel pertama di Bandung dan Gedung Merdeka sebagai tempat dilaksanakan nya Konferensi Asia Afrika (KAA).

Jalan Asia Afrika yang begitu panjang melintang secara horizontal, membagi Kota Bandung menjadi wilayah utara dan selatan.

Pada zaman kolonial Belanda, Jalan Asia Afrika dijadikan sebagai pembatas dari kawasan warga Eropa dan Pribumi.

Kawasan utara dikhususkan untuk warga Eropa, sementera wilayah selatan dikhususkan untuk warga Pribumi.

Pembagian itu sengaja dilakukan oleh sang penjajah untuk mempermudah administrasi di Kota yang kini dikenal sebagai 'Kota Kembang'.

Nah, begitu kira-kira sejarah dan fakta unik Jalan Asia Afrika Bandung. Semoga bisa membantu.