Viral Pernyataan Childfree Gita Savitri, Begini Hukumnya dalam Islam

Shophia Latjuba dan Gita Savitri
Sumber :
  • Berbagai Sumber

Mengutip laman islam.nu.or.id, penolakan terhadap kehadiran anak dalam sebuah hubungan rumah tangga dimulai dari kesepakatan di antara pasangan ini bisa dikaji dalam kajian fiqih.

Deretan Game Viral Penghasil Saldo DANA Gratis, Ada Misi Menegangkan

Jika dikaji secara fiqih, childfree bisa disetarakan dengan menolak wujud anak yakni sebelum sperma berada did dalam rahim wanita.

Hal tersebut bisa terjadi dengan beberapa cara seperti berikut ini; Tidak bersetubuh  Tidak Menikah Tidak inzal atau tidak menumpahkan sperma di dalam rahim Di mana keempat hal tersebut sebenarnya konsepnya sama dengan childfree yang sama-sama menolak wujud anak alias tidak menginginkan anak. Bahkan, Imam Al-Ghazali pernah menjelaskan;

Sayur untuk Biaya Sekolah: Inovasi Pendidikan Inklusif dari Banyuwangi

Di mana keempat hal tersebut sebenarnya konsepnya sama dengan childfree yang sama-sama menolak wujud anak alias tidak menginginkan anak. 

“Saya berpendapat bahwa ‘azl hukumnya tidak makruh dengan makna makruh tahrîm atau makrûh tanzîh, sebab untuk menetapkan larangan terhadap sesuatu hanya dapat dilakukan dengan dasar nash atau qiyâs pada nash, padahal tidak ada nash maupun asal atau sumber qiyâs yang dapat dijadikan dalil memakruhkan ‘azl. 

Wow! Ini Daftar 3 Game Viral Penghasil Saldo DANA Gratis Ratusan Ribu

Justru yang ada adalah asal qiyâs yang membolehkannya, yaitu tidak menikah sama sekali, tidak bersetubuh setelah pernikahan, atau tidak inzâl atau menumpahkan sperma setelah memasukkan penis ke vagina. 

Sebab semuanya hanya merupakan tindakan meninggalkan keutamaan, bukan tindakan melakukan larangan. Semuanya tidak ada bedanya karena anak baru akan berpotensi wujud dengan bertempatnya sperma di rahim perempuan.

Halaman Selanjutnya
img_title