Mengenaskan, Begini Kondisi David Korban Penganiayaan Mario Dandy Satriyo

David saat dijenguk Menteri Agama RI
Sumber :
  • tvOneNews

VIVA Bandung – Media sosial saat ini dihebohkan dengan viralnya kasus penganiayaan terhadap anak petinggi GP Ansor, David (17) yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio, anak pejabat pajak.

Kabar Baik! David Da Silva Kembali Latihan Bersama Persib Bandung

Anggota Bidang Cyber dan Media PP GP Ansor, Ahmad Taufiq mengungakapkan kondisi David. Dia mengatakan korban saat ini mengalami Diffuse Axonal Injury (DAI).

Sementara itu, Dokter Bedah Tulang, Asa Ibrahim menjelaskan soal Diffuse Axonal Injury (DAI) melalui di akun Twitternya @asaibrahim.

Kasus Kematian Anggota TNI Praka Supriyadi Memasuki Babak Baru, Polisi Cari Wanita Berinisial W

Dia mengungkapkan Diffuse Axonal Injury (DAI) termasuk cedera kepala yang parah. Ini terjadi saat ada benturan benda tumpul yang sangat keras atau high energy injury pada kepala.

“Jadi sistem saraf kita itu punya unit fungsional terkecil yang namanya neuron. Bagiannya ada macam-macam. Pada DAI yang cedera adalah axon-nya, bagian dari sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu sama lain, ada lebih dari 16 miliar neuron di otak kita,” jelas dokter Asa dilansir dari tvOneNews, Senin (27/02/2023).

Unggah Bukti Foto Penganiayaan, Aghnia Punjabi Nggak Kuat Lihat Kondisi Anak

Tangkapan Layar Video Mario Dandy Satrio saat aniaya David

Photo :
  • Berbagai Sumber

Menurutnya, jika ada benturan yang luar biasa keras pada kepala, Diffuse Axonal Injury (DAI) akan terjadi. Tarikan atau gerak akselerasi-deselerasi yang berat pada kepala, yang menyebabkan robekan pada axon dalam jumlah yang besar dan acak atau diffuse.

“Otak dan tubuh kita berfungsi saat ada koneksi antar neuron atau saraf yag bermiliar-miliar itu satu sama lain. Kesadaran, gerakan, berpikir, melihat, bicara, emosi, empati dan sebagainya semua karena ada hubungan antar saraf. Kalau axon-nya rusak secara luas, bagaimana dampaknya?,” sambungnya.

“DAI memiliki dampak yang sangat variatif terhadap fungsi otak penderitanya. Semakin luas semakin parah. Semakin berat benturannya semakin parah. Banyak yang bisa hilang kesadaran, sulit berpikir, lumpuh, sulit bicara, emosi tidak stabil, tidak bisa melihat atau mendengar, sulit berpikir dan sebagainya,” sambungnya lagi 

Dokter Asa menegaskan, Diffuse Axonal Injury (DAI) berbeda dengan kasus orang patah tulang atau usus robek. Sebab, kasus tersebut bisa diatasi dengan operasi. Namun Diffuse Axonal Injury (DAI) berbeda.

Masalah utama pada kasus Diffuse Axonal Injury (DAI), terapinya adalah suportif atau mendukung saja.

“Dengan oksigen, obat-obatan, pokoknya gimana caranya enggak jadi tambah parah,” kata dokter Asa.

Mario dandy dan David

Photo :
  • Tvonenews

Dia mengungkapkan, pada kasus itu, target pengobatan yang paling utama adalah mempertahankan kondisi otak dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut (secondary brain injury).

Jadi cederanya bukan hanya saat benturan, tapi sangat mungkin setelahnya juga akibat hipoksia atau hipertensi cranial.

"Jika sudah melalui fase akut/awal, penderita sudah membaik dan kesadarannya insyaallah bisa membaik, fokus utama adalah mengembalikan fungsinya dengan proses fisioterapi dan rehabilitasi. Ini tergantung fungsi apa yang kena dan separah apa," ungkapnya. 

Adapun terapai yang dilakukan, kata dokter Asa, mulai dari belajar lagi menggerakkan tubuh, bicara, berpikir, fungsi sehari-hari seperti belajar makan, pakai baju, buang air dan fungsi sehari-hari lainnya yang sangat mungkin terdampak.

“Tidak lupa juga belajar untuk mengendalikan emosi dan bersikap (karena sangat sering kena juga),” pungkasnya.