Profil Lengkap Tukul Arwana, Pelawak Senior yang Dikabarkan Meninggal Dunia

kondisi terkini Tukul Arwana
Sumber :
  • istimewa

VIVA Bandung – Baru-baru ini publik dihebohkan dengan kabar Tukul Arwana meninggal dunia. Isu tersebut beredar luas di media sosial YouTube hingga Twitter.

Pernah Kuliah Kedokteran di UGM, Profil Mbah Benu Pimpinan Jemaah Aolia Gunungkidul

Namun nampaknya, isu tersebut adalah tidak benar. Hal itu ditegaskan Manajer Tukul Arwana, Kimon.

"Itu hoax," ujar Kimon dikutip dari Intipseleb, Minggu, 12 Maret 2023.

Profil Salwan Momika, Atheis Liberal yang Bakar dan Injak Al-Quran di Hari Idul Adha

Saat ditanya kembali tentang kondisi terkini Tukul Arwana, Kimon belum memberikan jawaban hingga kini. Terakhir, manajer Tukul Arwana itu cuma menyampaikan klarifikasi atas isu burung yang menyeret pelawak kelahiran 16 Oktober 1963 itu saja.

Profil Tukul Arwana

Profil Pengasuh yang Aniaya Anak Aghnia Punjabi, Janda Anak Satu

Diketahui, sebelum memperoleh popularitasnya, Tukul Arwana pernah mencicipi hidup susah, mulai dari menjadi sopir angkot hingga truk.

Nama Tukul Arwana menyedot publik saat membawakan program talkshow “Empat Mata” yang tayang di TV7 (kini-Trans7) saat usianya menginjak 42 tahun. Jargon "kembali ke laptop", yang selalu ia ucapkan saat bertanya ke bintang tamu, menjadi trendsetter saat itu.

Komedian yang memiliki nama asli Riyanto ini pada awalnya tidak memiliki nama Tukul seperti sekarang. Nama Tukul tersebut ditambahkan karena ia sering sakit-sakitan. Tukul kecil diasuh oleh tetangganya, Suwandi. Orang tuanya, Abdul Wahid dan Sutimah, menitipkan Tukul ke tetangganya itu karena Suwandi sangat menginginkan anak angkat.

Tukul yang lahir di Semarang, 16 Oktober 1963 ini betul-betul hidup dalam serba kekurangan. Saat ia duduk di bangku kelas 3 SMP Muhammadiyah Indraprasta, Suwandi mengalami krisis ekonomi. Puncaknya adalah ketika sekolah di SMA Ibu Kartini, Semarang. Tukul pun mulai sulit membayar biaya sekolah.

Untuk mengakalinya, Tukul dengan segenggam tekad mencari berbagai pekerjaan sambilan. Ia sama sekali tidak merasa gengsi dengan pekerjaan yang dilakoninya. Ia bahkan menjadi sopir angkot jurusan Johar-Panggung di Semarang. Selang 2 tahun, ia pun menjadi sopir truk gas elpiji.

Pada 1992, saat usianya 29 tahun, Tukul hijrah ke ibukota bersama Joko Dewo dan Tony Rastafara. Selang beberapa tahun tinggal di Jakarta, nasib Tukul pun belum beruntung. Meskipun ia, yang memiliki bakat melawak sejak duduk di bangku SD, mengikuti lomba lawak mulai dari tingkat kotamadya, provinsi, hingga Jabotabek.

Menginjak umur 32 tahun, saat kondisi ekonominya belum stabil, dengan nekad Tukul menikahi Susiana, perempuan asal Minang. Mereka tinggal di kontrakan daerah Cipete Utara, Jakarta Selatan.

Untuk menyambung hidupnya, Tukul pun mencoba peruntungan melamar pekerjaan di Radio Humor SK. Nasib mujur pun mulai mengampirinya, Tukul pun bekerja di sana bersama pelawak senior Bagito, Patrio, Ulfa Dwiyanti, dan lainnya.

Titik balik kehidupan Tukul semakin memancar setelah ia mendapat tawaran untuk berptisipasi dalam produksi Lenong Rumpi oleh Ramon Papana. Ditambah lagi, Tukul ikut mendampingi penyanyi cilik Joshua Suhermani dalam video klip lagu “Air”.

Sejak itu, pintu kesuksesan mulai terbuka. Tukul pun diminta menjadi presenter dalam acara "Aduhai" di TPI serta acara "Dangdut Ria" di Indosiar.

Kariernya semakin cemerlang setelah didaulat sebagai presenter “Empat Mata” yang tayang di TV7 (dulu-Trans7) pada September 2005. Tukul terbilang sukses membawa program ini.

Namun, dibalik kesuksesannya, acara “Empat Mata” pernah beberapa kali ditegur oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena pembawaan Tukul dianggap terlalu berlebihan.

Pada tahun 2007, “Empat Mata” menampilkan adegan Sumanto si manusia kanibal. Sedangkan di tahun berikutnya, acara tersebut menampilkan adegan makan katak hidup-hidup.

Akhirnya KPI pun melarang “Empat Mata” untuk tayang lagi. Untuk menyiasatinya, “Empat Mata” pun berganti nama menjadi “Bukan Empat Mata”. Berkat pembawaan Tukul yang terlihat ndeso dan kocak, program ini memboyong penhargaan Panasonic Awards tahun 2009 dan 2010 untuk kategori talkshow hiburan.

Setelah cukup lama membawakan acara "Bukan Empat Mata" hampir 11 tahun, Tukul tidak lagi membawakan program yang melambungkan namanya ini. Program “Bukan Empat Mata” stop tayang di Trans7 pada tahun 2016.

Pada tahun ini pula Tukul mencapat cobaan dalam hidupnya. Setelah menikmati kesuksesan bersama keluarga, ia ditinggalkan istrinya Susi karena dipanggil Sang Khalik. Kini tugas berat Tukul untuk membimbing dan membesarkan ketiga anaknya.

Tukul pun bangkit kembali. Ia belum redup dan masih bisa membuat penonton tertawa layaknya komedian lain. Pada tahun 2017, ia kembali diminta menjadi presnter taklshow di Kompas TV dengan program "The Interview with Tukul Arwana". Aksi-aksinya wong ndeso dan rejeki kota ini selalu ditunggu pemirsa di layar kaca ini.

KELUARGA

Oran Tua: Abdul Wahid dan Sutimah (Alm.)

Istri : Susiana (Alm.)

Anak : Ega Prayudi (adopsi)

???? Novita Eka Afriana

???? Wahyu Jovan Utama