Virgoun Ternyata Mualaf Diam-diam, Sang Ibu Baru Tau Hingga Akhirnya Dibully Semua Orang Kristen

“Saya kan kursus Al-kitab, sampai semua orang gereja yang saya pernah pelayanan semua mem-bully saya. Ketika saya menyanyikan lagu-lagu rohani ‘ah kamu lagu-lagu rohani, kalau istilahnya melayani, layani dulu anakmu’. Itu saya tanggung loh,” cerita Ibu Virgoun.

Menurut pengakuan Eva, tidak ada sama sekali pembicaraan dari sang anak atau Inara yang mengatakan bahwa Virgoun harus menjadi seorang Muslim saat mereka akan menikah.

“Saya sama sekali tidak tahu. Makanya semua keluarga saya ‘sudahlah anakmu kan lagi nikah, udahlah kamu restuin saja’. Akhirnya saya down, yasudahlah saya ikut hari itu,” ujar Ibu Virgoun.

“Ada saya di gedung yang sama, tapi saya gak hadir di ijab qabul. Bukan karena benci, saya kan Kristen, ngapain saya di situ? Gak ada fungsinya, saya ngerti juga enggak. Tapi, resepsi saya ada, bahkan teman-teman saja banyak yang datang,” tambahnya lagi.

Tetap Menjaga Hubungan Baik

Meski dicemooh, Eva mengaku tetap menerima dengan sabar. Bahkan, ketika cucu pertamanya lahir, Eva masih bersikap bijak dengan menemani sang cucu saat orang tuanya sibuk.

“Saya di-bully sama semua orang Kristen, masih saya lapangkan dada. Begitu cucu saya lahir, dia syuting-syuting, saya masih dampingi cucu saya, saya setirin,” ujar Ibu Virgoun.

Halaman Selanjutnya

Pada akhirnya ia menghargai keputusan sang anak untuk pindah agama, tapi masih tetap mengajarkan hal baik termasuk akhlak.“Agamamu untukmu agamaku untukku, tapi akhlak atau moral itu pasti saya akan tanam kepada anak, menantu dan cucu. Tapi ketika dia seperti ini, ya saya tidak tahu,” ujar Ibu Virgoun. (hij)