Begini Cara Tompi Menebus Dosa Masa Lalunya di Dunia Musik
- VIVA Group
"Padahal, saya sendiri, masa kecil saya, saya SD, SMP, saya belajar nari. Saya penari. Dulu tuh, saya penari karena ibu penari. Jadi, saya belajar Saman, Melayu tuh saya kerjain dulu. Setiap Minggu tuh saya pasti saya perform," katanya.
Bukan hanya kesenian tari, Tompi mengaku sempat belajar bernyanyi lagu-lagu daerah. Namun, bekal masa lalunya itu dilupakan saat terjun ke dunia musik profesional.
"Termasuk nyanyi lagu-lagu Aceh. Nah, begitu saya masuk ke industri, elemen itu sempet gak kepegang sama saya, di awal-awal ya," terangnya.
Cara Tompi Menebus Dosa Masa Lalu
Kini, Tompi sadar bahwa bekal kesenian daerah atau Nusantara yang dipelajarinya dulu harus dibawa ke dunia musik profesional. Salah satunya, ia pernah berkolaborasi dengan musisi luar untuk menggarap karya bernuansa Aceh.
"Nah, di belakangan, saya baru mulai, saya sempet bikin ada beberapa collab dengan DJ Perancis, kita bikin lagu-lagu Aceh, tapi dilemparnya di luar sana, dikemas gak jadi kayak musik daerah lagi," ujarnya.
"Terus, waktu itu saya pernah collab dengan Incognito pada sebuah proyek. Kita bikin satu lagu, uangnya kita sumbangkan untuk Indonesia Timur. Terus, saya masukin elemen, 'Ini Dia Si Jali-jali' itu jadi intro lagunya. Padahal lagunya berbahasa Inggris, style Incognito," sambungnya.