Hewan Kurban Dewi Perssik Ditolak Pak RT, Ini Alasannya

Dewi Perssik
Sumber :
  • Instagram @dewiperssik88

VIVA Bandung – Artis Dewi Perssik mengaku geram karena hewan kurbannya ditolak oleh ketua RT di kediamannya dengan alasan warga setempat sudah mendapat banyak daging kurban. Menurutnya, Ketua RT itu sudah lama menjabat dan tidak pernah diganti selama Dewi tinggal di daerah tersebut.

Keren Banget! Kecanggihan NLP dan Deteksi Emosi dari Character AI

Wanita yang disapa DP menjelaskan, hal ini bukan masalah pertama antara dia dan ketua RT itu. Ia mengaku sering ditegur karena permasalahan parkir. Bahkan, DP sampai memikir ulang untuk mengadakan pengajian. Beruntungnya, ada tetangga baik hati yang mau memberi lahan untuk parkir tamu pengajian. 

"Dia orang lama. Selama saya tinggal di situ, RT-nya ya itu. Saya sudah hampir 4 tahun di situ. Bukan cuma masalah ini saja sih, perkara parkir juga kami sering dapat teguran. Saya mau bikin pengajian saja nggak berani loh, sampai dibantuin tetangga yang baik, yang mau kasih lahannya buat parkir tamu pengajian," kata Dewi Perssik di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (28/6/2023).

Mengapa Istri Suka Curhat di Sosial Media? dr Aisah Dahlan Ungkap Faktanya

Selain masalah parkir, Dewi juga sempat ada masalah dengan ketua RT itu terkait pembagian sembako. "Sama pak RT dulu sudah pernah bermasalah soal sembako tahun yang kemarin," ujar Dewi.

Dewi merasa tidak habis pikir dengan perilaku ketua RT tersebut. Padahal, ia hanya ingin berkurban dan berbagi. Tak hanya itu, si ketua RT diduga minta bayaran Rp100 juta apabila Dewi ingin dibantu perihal proses berkurban. Namun, Dewi tidak ingin ada salah paham dan fitnah. 

Tak Peduli Dewi Perssik Bertunangan, Hard Gumay Tetap Ngarep: Kuat!

"Maksudnya gini loh, mbok ya jangan sadis-sadis gitu loh pak. Mungkin beliau orang mampu, tapi kan saya mau kasih ke warga. Jangan hanya karena beliau tidak menyembelihkan sapi, terus beliau seperti itu kata-katanya. Saya sampai harus bayar Rp100 juta loh, akhirnya saya telepon polisi," tutur Dewi.

"Setiap tahun saya kasih gitu loh. Jangan sampai ini jadi salah paham atau fitnah, karena di situ bukan hanya Pak RT, tapi ada beberapa warga yang ikut emosi," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title