Roasting Pemerintah, Abdur Arsyad: Menterinya Disini Desanya Ditinggal
- tangkap layar TikTok @dioysius
Bandung – Seorang komika asal Larantuka, NTT ini buat video menarik yang menyindir pemerintah, Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Ia menyoal lokasi gedung Kemendes PDTT yang kini berlokasi di Jakarta, dalam materi Stand Up Comedy nya, Abdur menerangkan bahwa sesuatu hal harus ditempatkan berdasarkan fungsinya.
Namun, hal itu tidak terjadi di Indonesia, dikatakan Abdur, penempatan gedung KEmendes PDTT ibaratkan menempatkan orang-orangan sawah di tengah laut.
"Teman-teman tahu gedung kementrian desa tertinggal itu ada dimana? Ada di Jakarta, fungsinya apa?" ucap Abdur dalam cuplika video tersebut.
Abdur melanjutkan, fungsi penempatan gedung Kemendes PDTT di Jakarta sama saja menempatkan orang-orangan sawah di laut.
"Itu seperti orang-orangan sawah di taro di laut, buat apa? Mau usir paus pake orang-orangan sawah?" kata dia.
Abdurrahim Arsyad, S.Pd., M.Pd., atau yang lebih dikenal sebagai Abdur Arsyad, adalah seorang pelawak tunggal yang berhasil menjadi juara ke-2 dalam ajang Stand Up Comedy Indonesia musim keempat pada tahun 2014.
Bukan hanya sekedar pelawak, namun komika yang satu ini bergelar Master pendidikan lulusan Universitas Muhammadiyah Negeri Malang dan Universitas Negeri Malang.
Bukan hanya sekedar lawakan, cuplikan video yang diunggah akun TikTok @dioysius itu, Abdur ternyata memberikan pesan positif kepada pemerintah.
"Maksud saya, tempatkan segala sesuatu itu berdasarkan fungsinya, kementrian desa tertinggal, ya taro di desa tertinggal begitu," lanjutnya masih dalam cuplikan video TikTok.
"Kalau di Jakarta, tiap pagi dia bangun buka jendela, dia lihat bangunan sudah banyak, gedung sudah banyak, wah Indonesia sudah maju. Kalau ditaro di desa tertinggal, begitu buka jendela, saking tertinggalnya jendela saja tidak ada," imbuhnya.
Lantas Abdur mengasumsikan dengan nada sindiran, bahwa penempatan Kemendes PDTT ternyata sudah sesuai dengan kelakuan para pejabatnya yang sering tidak profesional dalam bekerja.
"Mungkin karena memang namanya kementrian desa tertinggal, jadi Mentrinya disini, desa nya ditinggal," pungkasnya. (irv)
