Bayu Firlen Ngaku Untung Jual Video Syur Diduga Mirip Rebecca Klopper

Kondisi Kesehatan Rebecca Klopper Berangsur Membaik
Sumber :
  • Intipseleb

Bandung – Atas perbuatan telah menyebarluaskan Video syur mirip Rebecca klopper, Bayu Firlen harus dijerat hukum

Huawei Pura 70 Pro+ Hadirkan Desain Kamera Inovatif untuk Fotografer Mobile

Selain itu, Bayu Firlen dianggap melanggar Pasal 4 ayat (1) Jo Pasal 29 UU RI Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi. 

Diketahui, terdakwa dalam kasus peneyebar video syur mirip Rebecca Klopper tersebut bernama Bayu Firlen, dan dia mengklaim mendapatkan keuntungan sebesar Rp50 juta.

Huawei Pura 70 Ultra Hadirkan Teknologi Canggih untuk Pecinta Fotografi

Menurut dakwaan JPU, ia mendapatkan uang dari penyebaran video Rebecca Klopper.

Bayu Firlen telah menyebarluaskan di berbagai media sosial setelah melalui berbagai investigasi, dikutip dari situs web SIPP Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Teknologi Fotografi Canggih Samsung Galaxy A55 5G Hadirkan Kebebasan Kreativitas

, Bayu Firlen

Photo :
  • Istimewa

Dalam aksinya, Bayu Firlen menyebarkan video Rebecca Klopper melalui akun X atau Instagram, kemudian mengarahkan ke link telegram.

Bayu kemudian memberi harga antara Rp50 ribu dan Rp300 ribu kepada para pembeli setelah mereka bergabung.

"Keuntungan yang terdakwa peroleh dari hasil menjual video yang mengandung kesusilaan berdurasi 41 detik tersebut lebih kurang sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)," bunyi dakwaan JPU.

Selain itu, Bayu Firlen secara sadar menggunakan uang yang diperolehnya dari penjualan video Rebecca Klopper untuk membeli motor Honda Scoppy seharga 23 juta rupiah, dan dia juga membeli handphone iPhone 11 ProMax warna putih seharga 7 juta rupiah dan handphone Poco X5 5G warna hijau seharga 3 juta rupiah.

"Dan sisanya terdakwa pergunakan untuk kebutuhan terdakwa sehari-hari," bunyi dakwaan JPU.

Bayu Firlen, yang menyebarluaskan video asusila Rebecca Klopper, didakwa atas tuduhan memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi.

Bayu Firlen dianggap melanggar Pasal 27 ayat (1) UU Republik Indonesia No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektonik, serta Pasal 45 ayat (1) UU tersebut.