Nikita Mirzani Habiskan Ratusan Juta demi Pendidikan, Ternyata Lolly Dideportasi

Loly Kini sudah temukan keluarga baru di London
Sumber :
  • Intipseleb

Bandung –Warganet menanggapi pernyataan Nikita Mirzani dengan berbagai cara. Perilaku Lolly membuat banyak orang kecewa dan tidak bersyukur.

Profil KH Imam Jazuli Cirebon, Ajak Masyarakat Teledani Gus Miftah

Nikita Mirzani telah menghabiskan Rp473 juta untuk membantu agen menemukan sekolah terbaik di Inggris.

Terlepas dari keinginan Lolly sendiri untuk sekolah di luar negeri, Nikita Mirzani tetap kecewa karena Lolly tidak memanfaatkan kesempatan itu.

Nikita Mirzani Tantang Warganet Usai Kritik Donator Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah

Loly

Photo :
  • Intipseleb

"Sampe gue cari agent-nya dari Singapura. Itu bayar agent-nya aja , Den, itu gua bayar Rp 473 juta. Masih ada di dokumen gua, gua bayar dia. Itu untuk cariin sekolah terbaik di UK," ujar Nikita Mirzani, mengutip dari akun gosip @lambegosiip pada Senin, 1 April 2024. 

Nikita Mirzani Kritik Pembari Donasi Penjual Es Teh Karena Pansos, Sindir Siapa?

Dilaporkan bahwa anak sulung Nikita Mirzani, Laura Meizani, juga dikenal sebagai Lolly, telah dideportasi dari Inggris, seperti yang diungkapkan langsung oleh Nikita Mirzani dalam sebuah pernyataan.

"Setahuku dia balik bukan karena pengin pulang, tapi dia sudah dideportasi. Dia sudah tidak bisa balik ke UK, sudah di-blacklist," kata Nikita Mirzani. 

Kejadian ini membuat Nikita Mirzani kecewa karena dia pikir dia telah memberikan kesempatan terbaik bagi Lolly dengan menyekolahkannya di sekolah terkemuka di Inggris.

Sekolah tersebut sangat mahal, dengan biaya pendaftaran sebesar Rp1,2 miliar, dan hanya menerima siswa dari kalangan beruang.

"Itu gue nerbangin dia ke UK bukan uang kecil, itu asrama bukan asrama ecek-ecek, itu buat pendaftarannya aja gue Rp 1,2 miliar." katanya. 

"Malah justru orang UK lokal itu nggak bisa sekolah di situ karena mahal. Jadi orang dari luar UK tuh, dari Australia, dari mana, ada anak raja siapa itu di situ," sambungnya.