Status Sahabat Jadi Alasan Deddy Corbuzier Tidak Kritik Gus Miftah Hina Penjual Es Teh
- Viva.co.id
VIVABandung - YouTuber kenamaan Indonesia, Deddy Corbuzier mengaku tidak ingin membuat konten teguran atau roasting soal Gus Miftah yang menghina penjual es teh.
Melalui akun Instagram pribadinya @mastercorbuzier, Deddy mengaku belakangan banyak diberikan saran oleh warganet untuk membahas soal kasus Gus Miftah.
"Ini banyak banget orang di sosial media yang minta Gua buat tegur Gus Miftah," kada Deddy, dilansir VIVA Bandung dari Instagram @mastercorbuzier, Jumat, 6 Desember 2024.
Lebih dari itu, pria yang kini berusia 47 tahun tersebut mengaku sudah menganggap sosok Gus Miftah sebagai seorang sahabt.
"Kalau lu punya sahabat, atau teman, atau keluarga, dan Gus Miftah sudah Gua anggap sebagai sahabat, keluarga, dan teman Gua," tegas Deddy.
Penggalan Video Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh
- Istimewa
Soal penghinaan Gus Miftah terhadap penjual es teh, Deddy lebih memilih untuk menasehatinya lewat WhatsApp dibanding lewat media sosial (medsos).
"Lalu tetiba sahabat, keluarga, dan teman lu melakukan kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak, menurut kalian, kalian akan komentarian marah, menegur di sosial media atau kalian WhatsApp dan telpon orangnya," tukas Deddy.
Bukan tanpa alasan, suami dari Sabrina Chairunnisa tersebut mengaku dirinya juga pernah berbuat kesalahan dan hanya ditegur lewat WhatsApp oleh sahabatnya.
"Karena Gua pernah yah berbuat kesalahan dan ditelpon dikontak langsung, bukan bikin video lalu disebarin di sosial media," ungkap Deddy.
Diberitakan sebelumnya, Gus Miftah tengah menjadi sorotan publik lantaran melontarkan kata-kata yang tidak pantas kepada seorang bapak penjual es teh saat berceramah.
“Es tehmu iseh akeh ora? (Es tehmu masih banyak enggak?) Masih? Yo kono didol goblok (Ya sana jual goblok). Dolen disik nek rung payu takdir (Dijual dulu, kalau belum laku berarti takdir)," kata Miftah.
Sontak perkataan kasar Miftah tersebut langsung mendapat kecaman publik di media sosial, mengingat dirinya yang merupakan seorang agamawan sekaligus pejabat negara.*
