Firman Utina Jadi Narasumber Seminar Upgrade Filanesia Sepakbola

Mantan pemain Timnas Indonesia Firman Utina
Sumber :
  • pssi.org

BANDUNG – Mantan pemain Timnas Indonesia Firman Utina membagikan pengalamanya dalam seminar PSSI bekerjasama dengan Kemenpora di Hotel Mercure, TB Simatupang, Jakarta pada tanggal 6 hingga 19 Desember 2022.

Usai Dibantai Timnas Indonesia, Federasi Sepak Bola Vietnam Pecat Pelatih Philippe Troussier

Selain Firman Utina ada sebanyak 15 orang lagi yang menjadi narasumber dalam kegiatan seminar dengan tema Upgrade Filanesia (Filosofi Sepakbola Indonesia).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat manajemen pelatihan cabang olahraga, khususnya sepak bola, yang saat ini terus berkembang di Indonesia. Ada 16 orang narasumber dalam acara ini, mereka semua adalah mantan pemain tim nasional Indonesia, yang akan membagikan pengalamannya.

Erick Thohir Ungkap Kabar Gembira Jelang Indonesia Vs Vietnam Leg 2 Kualifikasi Piala Dunia

“Ini adalah hal yang harus dilakukan di kepelatihan, terutama terkait kurikulum, dimana upgrade terhadap semua materi kurikulum minimal dilakukan empat tahun sekali. Untuk Filanesia, setelah coaching convention dengan AFC, Filanesia sudah bisa ditambahkan disetiap modul, lisensi C dari 2017, B di 2019 dan lisensi A sejak 2020. Ini adalah momen dimana kita mengupgrade Filanesia sesuai dengan tren sepak bola yang ada sekarang dan itu dibutuhkan,”ujar Yeyen Tumena dikutip dari PSSI pada Sabtu, 10 Desember 2022.

“Karena bisa jadi di Filanesia sebelumnya, belum ada latihan goalkeepernya, belum ada latihan fisiknya yang masuk kedalam kurikulum, belum ada materi psikologi yang khusus sesuai dengan filosofi filanesia, kemudian bagaimana penanganan medis, gizi dan lainnya. Kemudian kami juga perlu tambahan masukan dari teman-teman mantan pemain tim nasional, apakah dahulu dengan formasi sebelumnya dan sekarang, apa plus dan minusnya. Kita ingin mendapatkan cara bermain sepak bola ala orang Indonesia sendiri, bukan meniru cara atau karakteristik dari luar negeri,” lanjut Yeyen.

5 Tim Nasional Sepak Bola Terbaik di Asia Tenggara, Indonesia Urutan Segini

Selain mantan pemain tim nasional, ada juga pelatih tim nasional, pelatih kiper, pelatih fisik, pelatih-pelatih Elite Pro Academy yang di 2017 mendapatkan workshop pertama terkait filanesia. Kami perlu masukan dari mereka yang telah melakukannya. Apa tambahan untuk filanesia. Begitu juga dari 7 universitas yang bekerja sama dengan PSSI (UNP Padang, UNJ Jakarta, UPI Bandung, STKIP Pasundan, UNY Yogyakarta, Universitas Surabaya, dan UM Malang).

Sementara itu Firman Utina mengatakan, “Ini sangat luar biasa, kami dilibatkan dalam workshop ini, untuk mengupgrade lagi Filanesia. Ini hal yang baik dan bagus, dimana kami bisa memberikan masukan untuk sepak bola Indonesia di masa depan. Mudah-mudahan ini menjadi masukan, membantu teknik PSSI untuk meningkatkan latihan sepak bola. Kita bisa menciptakan pesepakbola-pesepakbola yang dapat bermain di tim nasional Indonesia mendatang,” jelasnya.

Sejak peluncuran resmi, Filosofi Sepak Bola Indonesia yang dilakukan pada 9 November 2017 di Jakarta, dan dituangkan dalam buku Kurikulum Pembinaan Sepakbola Indonesia.

Filanesia sendiri adalah sebuah filosofi yang akan menjadi fondasi dan karakter sepak bola Indonesia, baik untuk pembinaan usia dini sampai profesional dari segi individu maupun tim.

Filosofi ini akan memberikan panduan dalam hal lingkup sepak bola, seperti penjenjangan latihan berdasarkan usia, pengembangan teknik pemain, dan ciri-ciri bermain di lapangan. Perlu dicatat bahwa Kurikulum Pembinaan Sepak Bola Indonesia ini bukan untuk menyeragamkan taktik setiap klub, namun ini akan menjadi ciri pemain Indonesia di pentas Internasional.

Lebih dalam, di dalam buku ini dikelompokkan beberapa fase latihan berdasarkan kelompok umur. Untuk anak-anak usia 6 sampai 9 tahun disebut sebagai fase pengenalan, lalu fase pengembangan skill di rentang usia 10 sampai 13 tahun, lalu terakhir ada rentang usia 14 sampai 17 tahun yang merupakan fase permainan.

16 Narasumber dari Mantan Pemain Tim Nasional:

1. Rusdianto 2. Johanes Auri 3. Simson Rumapasal 4. David Sulaksmono 5. Aji Ridwan Mas 6. Hery Kiswanto 7. Yusuf Bachtiar 8. Budi Sudarsono 9. Firman Utina 10. Imran Nahumarury 11. Rulli Nere 12. Ansyari Lubis 13. Robby Darwis 14. Ferril Raymond Hattu 15. Ponaryo Astaman 16. Bambang Pamungkas