Prilaku Rasis Masih Jadi Racun di Premier League, Son Kini Jadi Korban
BANDUNG - Pihak manajemen Chelsea mengecam aksi rasial yang menimpa penyerang Tottenham Hotspurs asal Korea Selatan, Son Heung min.
Dilansir dari viva.co.id, Tim Chelsea kini telah menempuh upaya penyelidikan dalam insiden yang terjadi dalam laga Premier League kontra Tottenham di Stamford Bridge, Minggu 14 Agustus 2022.
"Kami (Chelsea) mengutuk semua bentuk diskriminatif. Itu benar-benar tak pantas. Hal semacam itu tidak memiliki tempat di Chelsea maupun di komunitas mana pun," tulis Chelsea dalam pernyataan resminya.
Begitu juga dengan sikap suporter sejati Chelsea, 'The Blues'. Mereka menyatakan malu dengan sikap oknum suporter yang mempermalukan Chelsea FC, pelatih , pemain, staf, dan pendukung sejati mereka.
Aksi ini bukan kali pertama terjadi, pasalnya pada Juli 2019 Chelsea sempat menjatuhkan sanksi larangan memasuki Stamford Bridge seumur hidup bagi seorang suporter mereka.
Dimana suporter itu melakukan serangan rasial terhadap Raheem Sterling dalam pertandingan melawan Manchester City pada Desember 2018.
Begitu juga pada 2015 lalu, Chelsea juga melarang lima orang suporter mereka menyaksikan pertandingan seumur hidup karena terbukti melakukan tindakan serangan rasial kepada seorang pria bernama Souleymane Sylla. (hru)