Guru SLB Ciptakan Game Belajar Interaktif untuk ABK di KCD III Jabar

Sekolah Luar Biasa Negeri di Lingkungan KCD III
Sumber :
  • istimewa

Bandung – Pandemi Covid-19 yang melanda pada awal 2020 membuat sekolah melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun dalam pendidikan inklusif, pembelajaran dilaksanakan secara online cenderung kurang efektif.

Seru dan Cuan, Mainkan GAMEE Prizes untuk Dapat Saldo DANA dan Hadiah Hingga 10K USD

Flibianto, S.Pd selaku seorang guru Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) di lingkungan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jawa Barat. Terlihat peserta didiknya, khusus kategori B (tuna rungu) dan C (tuna grahita) cenderung sulit ketika konsentrasi dalam menjalankan pembelajaran secara online. 

Hal ini membuat Flibianto, menyerah dengan keadaan, dan akhirnya berhasil membuat inovasi digital, dengan menggunakan metode pembelajaran game interaktif untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Main Game Dapat Saldo DANA, Coba GAMEE Prizes dan Raih Hadiah Hingga 10K USD

Selain itu, inovasi digital ini bisa diakses melalui Portal Web dengan alamat  http://belajar.slbnsurade.sch.id/. Dalam portal tersebut tentang materi pembelajaran dasar di antaranya, pengenalan diri, pengenalan huruf, pengenalan bilangan, pengenalan hewan, pengenalan tumbuhan dan lainnya.

Menariknya dibentuk seperti sedang bermain game interaktif yang dapat diakses melalui ponsel. 

FunCrush: Game Match 3 yang Menghibur dengan Hadiah Saldo DANA Melimpah

"Semuanya ada sekitar 30 game. Dan Ada juga video, jadi meskipun tidak online tapi pembelajaran masih dapat dilaksanakan oleh siswa, sehingga dapat menghemat kuota mereka juga," ujar Flibianto.

Kemudian, pembelajaran dalam portal web pun, dimulai dari menyatukan huruf menjadi satu kata, pelajaran matematika dasar seperti hitungan, pengenalan diri seperti anggota tubuh hingga belajar membaca dengan tampilan seperti bermain games.

"Kebanyakan masih sekitar mengenal diri sendiri, mengenal denah rumah, mana ruang dapur, mereka menunjuk ruang dapur, makanan, terus mengenal hewan, mengenal anggota tubuh, mengenal bilangan, membaca, menyatukan huruf, ketika benar ada reward tepuk tangan. Kalau salah diulang. Ya seperti pembelajaran PAUD," katanya.

Proses perancangan inovasi tersebut dihabiskan Flibianto selama enam bulan, dan akhirnya bisa diakses oleh siswa dan masyarakat luas. Lantaran bisa dimanfatkan oleh sekolah dan guru di luar negeri. 

"Banyak yang pakai, karena kalau online kan di luar negeri juga bisa. Ada yang WA dari Brunei, mereka bertanya bagaimana cara membuatnya. Kalau di hosting itu kan kita kelihatan orang mana yang paling banyak buka (web), mayoritas itu Malaysia, Singapura dan China juga," ungkapnya.

Dari hasil inovasi tersebut membawa Flibianto mendapatkan penghargaan sebagai Peserta Terbaik Kategori Guru SLB Dedikatif dan Inovatif yang digelar oleh Kemendikbud pada tahun 2020 lalu.

"Waktu itu inovasi digital saya itu tahun 2020 pas waktu awal-awal Covid- 19. Saya jadi juara inovasi guru berdedikasi," katanya.

Berawal dari kondisi pandemi untuk mencari cara agar pembelajar kepada para siswa SLB dapat efektif dan mudah dipahami. 

"Tahun 2020 awal, karena Covid-19 akhirnya ada Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), sedangkan ABK terutama kelas bawah, gak bisa pake zoom, kalau kita kasih lembar kerja, itu malah menyulitkan orangtua dan pemborosan kertas. Kalau dengan inovasi digital ini kan bisa dipakai berulang-ulang," jelasnya.

Harapannya yang disampaikan Flibianto, agar semua sekolah bisa membuat metode pembelajaran digital yang asik dan diminati oleh para siswa. 

"Semua sekolah harus bisa membuat, pembuatan itu gak terlalu sulit, tapi yang mahal ide. Semuanya saling kolaborasi, kalau kurang sempurna bisa disempurnakan oleh guru lain," pungkasnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah III Jawa Barat, Asep Sudarsono pun menegaskan bahwa kehadiran para guru inovatif memberikan motivasi yang berharga bagi pendidik, khususnya di Bekasi Jawa Barat. 

“Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang memiliki manfaat bagi orang lain,” ujar Asep Sudarsono.