Penyu Ini Terancam Punah Gegara Takhayul Soal Gairah Seks
- Luis Acosta
BANDUNG – Penyu Punta Chame yang habitatnya ada di semenanjung Panama yang menjorok ke Samudra Pasifik, menghadapi ancaman eksistensial yang mirip dengan badak dan trenggiling karena takhayul manusia.
Telur penyu yang dilindungi, dipanen secara ilegal dari pantai, dijual dari pintu ke pintu di kota seharga 75 sen hingga US$1 per butir yang diklaim afrodisiak atau meningkatkan gairah seksual.
"Para pria berpikir bahwa dengan memakan telur penyu mereka akan mendapatkan lebih banyak kenikmatan seksual," kata Jorge Padilla, seorang konservasionis dari LSM Fundacion Tortuguias yang mengumpulkan dan menetaskan telur-telur berharga tersebut.
"Telur tidak akan membantumu. Mereka bukan afrodisiak," ujarnya lebih lanjut yang dikutip dari situs Science Alert, Minggu 20 November 2022.
Tupai zaitun (Lepidochelys olivacea) juga terdaftar sebagai hewan rentan di Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam karena jumlah yang menurun.
Kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada orang-orang seperti Padilla dengan sukarelawan desa, mengumpulkan telur yang baru diletakkan dan menguburnya di pasir di pembibitan.
Ratusan menetas di sini setiap tahun antara Juli hingga Februari. Dalam beberapa jam mereka dibawa ke pantai dan dilepaskan di dekat tepi air oleh para sukarelawan.
"Kita tidak bisa begitu saja memasukkan mereka (ke dalam air) karena harus melalui proses yang disebut 'imprinting' (sepanjang pantai) yang akan membawa mereka kembali dalam 18-20 tahun ke pantai yang sama tempat mereka dilahirkan untuk meletakkan kembali telur mereka," ujarnya.(dra)