Waspada, Anak Mendadak Lumpuh Bisa Jadi Gejala Polio
- Pixabay
BANDUNG – Bahaya polio kini mengintai ratusan anak di Indonesia dengan dampak virus yang menyerang saraf hingga memicu kelumpuhan. Maka dari itu, pencegahan meluasnya kasus polio dilakukan dengan survei pada 200 kediaman di Aceh agar kejadian luar biasa (KLB) dapat dihentikan.
Pakar WHO Indonesia menegaskan bahwa satu kasus polio yang dilaporkan di Aceh membuat para surveilens bergerak cepat.
Bukan tanpa alasan, polio harus dicegah sejak dini agar tak menulari sehingga memberi dampak membahayakan mulai dari demam, nyeri, pegal, hingga lumpuh layu akut.
"Untuk kita bisa dukung upaya eradikasi polio, ada kegiatan surveilence akut paralisis (SAP). Kita butuh bantuan petugas kesehatan, puskesmas, posyandu, bantuan klinik swasta kalau menemukan anak usia bawah sampai 15 tahun yang mengalami lemes layu dan terjadi mendadak 1-14 hari, untuk dilaporkan," ujar NPO Surveilance-WHO Indonesia, dr Musthofa Kamal MSc, dalam live instagram Dinkes DKI Jakarta, Selasa 22 November 2022.
Dokter Kamal melanjutkan bahwa eradikasi atau pemberantasan polio telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir sehingga tak pernah ada lagi laporan kasusnya.
Sayangnya, satu laporan kasus yang muncul di Aceh membuat upaya pemerintah terpatahkan.
Menurut dokter Kamal, para orangtua patut mewaspadai kondisi lumpuh layu tersebut agar nantinya diperiksa untuk mencegah meluasnya kasus.