Ahli: Berhubungan Seks Usai Alami Serangan Jantung Diperbolehkan
- Pixabay
BANDUNG – Serangan jantung berdampak pada semua aspek kehidupan, termasuk hubungan percintaan dengan pasangan. Tapi, itu tidak berarti Anda harus mengucapkan selamat tinggal pada keintiman untuk selamanya. Faktanya, seks setelah serangan jantung adalah mungkin bahkan sangat disarankan oleh ahli jantung.
Ahli jantung di University of Maryland St. Joseph Medical Center di Towson, Jeremy Pollock, MD, selalu menegaskan bahwa berhubungan seks setelah mengalami serangan jantung diperbolehkan, meski perlu waktu untuk kembali ke rutinitas normal, setelah mengalami kejadian jantung yang parah.
Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Cardiology menemukan bahwa gangguan fungsi seksual cukup umum terjadi setelah serangan jantung. Khususnya, gangguan fungsi seksual terjadi pada tingkat yang lebih tinggi daripada kejadian depresi, meskipun penyedia layanan kesehatan jarang membahas temuan ini, terutama dengan pasien wanita.
"Kebanyakan dokter merasa sangat tidak nyaman berbicara tentang seks dengan pasien mereka, dan pasien juga merasa canggung membicarakannya, terutama setelah serangan jantung. Akibatnya, pasien merasa takut atau ragu untuk melanjutkan aktivitas seksual, yang dapat dengan cepat berkontribusi pada depresi setelah serangan jantung," kata Dr Pollock, dikutip Everydayhealth.
Seks bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk memerangi depresi setelah mengalami serangan jantung.
"Keintiman sebenarnya adalah hal yang sangat sehat. Ini mengurangi stres dan kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan emosional, di mana semuanya berkontribusi pada jantung yang sehat," kata Rachel Bond, MD, ahli jantung di Dignity Health di Chandler, Arizona.
Ada penelitian untuk membuktikan hal tersebut. Rami Kahwash, MD, ahli jantung di Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus, melakukan penelitian dan menemukan bahwa seks dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga setengahnya.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology menemukan, mempertahankan atau meningkatkan aktivitas seksual dalam 6 bulan pertama serangan jantung dikaitkan dengan risiko kematian 35 persen lebih rendah.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa seks dapat mengurangi stres, meningkatkan kesehatan emosional, dan menurunkan tekanan darah.
"Keintiman juga mengembalikan (jantung) ke keadaan normal. Memiliki hubungan intim antara pasangan adalah bagian penting dari kualitas hidup dan penyembuhan. Selain serotonin dan oksitosin, hormon perasaan senang, koneksi dan ikatan antara pasangan adalah bagian dari proses penyembuhan dan hubungan yang sehat memberikan hasil yang lebih baik," tutur Suzanne Steinbaum, DO, ahli jantung pencegahan dan juru bicara Go Red for Women yang berbasis di New York City.(dra)