Ada Bakteri yang Bisa Hindari Antibiotik, Ilmuwan Kewalahan
- Pixabay
Bakteri ini biasanya menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi kulit, juga dapat menyebabkan infeksi sistemik seperti demam berdarah dan sindrom syok toksik.
"Bakteri perlu membuat folatnya sendiri untuk tumbuh dan pada gilirannya menyebabkan penyakit. Beberapa antibiotik bekerja dengan menghalangi produksi folat ini untuk menghentikan pertumbuhan bakteri dan mengobati infeksi," jelas Barnett.
Ketika melihat antibiotik yang biasa diresepkan untuk mengobati infeksi kulit Strep Grup A peneliti menemukan mekanisme resistensi, di mana untuk pertama kalinya bakteri menunjukkan kemampuan untuk mengambil folat langsung dari inang manusia ketika diblokir untuk memproduksinya sendiri.
Jadi Streptococcus memperoleh folat yang sudah diproses dari luar selnya sendiri kemudiam molekul-molekul ini berlimpah di tubuh kita.
Proses ini benar-benar melewati tindakan sulfametoksazol, antibiotik yang menghambat sintesis folat dalam bakteri, sehingga membuat obat tidak efektif.
Rodrigo dan tim mengidentifikasi setidaknya satu gen yang terlibat yakni thfT. Ini mengkodekan bagian dari sistem pemanenan folat. Oleh karena itu, bakteri Streptococcus dengan gen ini telah menemukan cara untuk menyedot folat dan menumbangkan sulfametoksazol.
Di laboratorium, Grup A Streptococcus menyerah pada antibiotik sulfametoksazol karena tidak memiliki sumber folat lain yang dapat diakses.