Kurikulum DigiUp Berkualitas Guna Jawab Tantangan Talenta Digital

Pelatihan dan sertifikasi kurikulum DigiUp
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG – Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) dan Community Development Center (CDC) PT Telkom yang didukung Divisi Business Services (DBS) menghadirkan kurikulum DigiUp guna menjawab tantangan talenta digital. Kurikulum tersebut diberikan dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi kepada anak SMK di daerah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar).

Pemerintah Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan dan Kualitas Guru, Termasuk Guru Madrasah dan SMK

Ketua Panitia Program Telkom DigiUp Iis Kurnia mengatakan, kurikulum Telkom DigiUp sesuai standar nasional dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) sehingga menciptakan respon positif dari para peserta program yakni 1.040 siswa SMK se-Indonesia.  

Dari jumlah tersebut, ada pendaftar awal dari kawasan 3T sebanyak 142 siswa dari 11 Kota dan Kabupaten di area 3T serta yang berhasil masuk seleksi dan menuntaskan program ada 52 siswa dari 7 sekolah dr 5 kota/kab 3T. 

Memperingati Hari Guru Nasional, Presiden Jokowi Prihatin terhadap Tingkat Stress Guru Indonesia

"Kurikulum kami buat selain sesuai standar BNSP, juga sudah memenuhi SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, red), misalnya untuk sertifikasi Junior Web Development, kurikulum kami rancang sedemikian rupa agar peserta fasih  mengembangkan sistem web melalui pemrograman mulai dari user interface, pemrograman hingga pengembangan server," katanya dalam keterangan resminya, Rabu, 14 Desember 2022.

Contoh lain dalam sertifikasi Pemrograman Phyton, yang mana SKKNI menetapkan kurikulum harus bisa membuat lulusan program bisa menggunakan struktur data, menginstalasi software tools pemrograman, dan menulis kode dengan prinsip sesuai guidelines dan best practices. Setelah itu, mengimplementasikan pemrograman terstruktur, menggunakan library atau komponen pre-existing, membuat dokumen kode program, dan melakukan debugging. 

Heboh! 2 Oknum Guru SMK di Majalengka Kegap Berbuat Asusila di Rumah Kosong

"Pendekatan serupa kami lakukan tiga sertifikasi lainnya yakni Junior Desainer Grafis, Administrasi Jaringan Computer, dan Junior Multimedia Desain. Seluruh kurikulum, sudah merujuk pada SKKNI sehingga lulusan program fasih melaksanakan tugas fungsinya sekaligus layak disertifikasi standar nasional dari BNSP," katanya.

Pelatihan dan sertifikasi kurikulum DigiUp

Photo :
  • Istimewa

Sebelumnya, 1.040 peserta siswa SMK mengikuti program Telkom DigiUp yang tersebar dalam 24 kelas daring dengan komposisi peserta Junior Desain Grafis sebesar 22%, Junior Multimedia Designer (UI/UX) (17%), Junior Network Administrator (25%), Junior Web Developer (21%), dan Junior Web Programmer (Phyton) 15%. 

Yashinta Fazuliana, peserta dari SMK Negeri 2 Sampit, Kalimantan Barat mengatakan, Telkom DigiUp sangat seru karena dirinya bisa mendapatkan materi baru dari orang lain selain guru di sekolah. Materi tersebut sangat bermanfaat dan menambah keahliannya. 

"Dengan mengikuti Telkom DigiUp, saya banyak mengenal orang baru dari berbagai sekolah di Indonesia. Saya berharap dengan mendapatkan sertifikat ini bisa menambah dan mempermudah saya masuk dalam dunia pekerjaan setelah saya lulus dari SMK," pungkasnya.

Sementara Adinda Aisyah Kayla Al Zahra, peserta dari SMK Telkom Malang mengatakan, pelatihan dan sertifikasi tersebut seru sekalipun kegiatan dilakukan setelah pulang sekolah langsung pelatihan."Tapi jadi ga kerasa karena kakak-kakak pendampingnya seru-seru, kadang juga diajak foto bareng, untuk materi yang disampaikan bisa banget nambah skill aku dalam bidang multimedia design," katanya.

Executive Vice President Divisi Business Services Telkom Eddy Sofryano mengatakan, guna mempersiapkan talenta digital di Indonesia, Telkom terus berkontribusi secara maksimal. Bahkan secara intens hadir pada pendidikan vokasi berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat SMK untuk memberikan solusi-solusi pendidikan yang linkage ke industri. 

"Telkom siap untuk lebih awal menghadapi tantangan digital masa depan. Di tahun 2030 saja, diperlukan 47 juta talenta digital, untuk itu perlu dipersiapkan agar lulusan SMK dapat mengisi kebutuhan talenta digital di masa depan," katanya. 

Menurut dia, melalui program Telkom DigiUp ini akan sangat meningkatkan kompetensi digital para siswa SMK sebab kurikulum yang dirancang sudah mengadopsi strategi pembelajaran melalui project based learning atau pembelajaran berbasis proyek bagi pelajar SMK. 

"Sebagai model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan pembelajaran mendalam dengan topik, permasalahan yang nyata yang diangkat dalam pembelajaran sehingga nanti dapat ditemukan solusi riilnya. Telkom DigiUp menjadi jawaban untuk menciptakan talenta digital masa depan," pungkasnya.

Direktur SMK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wardani Sugiyanto mengucapkan terima kasih kepada PT Telkom dan YPT yang menginisiasi dan memotivasi sertifikasi bagi SMK di bidang teknologi digital.

"Untuk seluruh siswa yang telah selesai mengikuti program pelatihan dan sertifikasi Telkom DigiUp semoga bisa bermanfaat dalam meningkatkan keahlian dan portofolio diri, anda beruntung mendapatkan program Telkom DigiUp ini. SMK Bisa, SMK Hebat, SMK Unggul, Vokasi Kuat, menguatkan Indonesia," tutup Wardani.