Kebutuhan Masyarakat Indonesia pada Start Up Dinilai Makin Tinggi

Ilustrasi start up
Sumber :
  • Pixabay

Danrivanto menuturkan, kebutuhan masyarakat Indonesia pada start up sudah makin meninggi atau sudah bukan lagi tren atau prestise sosial sesaat. Interaksi masyarakat yang demikian tinggi pada produk digital telah menciptakan budaya hidup baru yang teguh. 

El Rumi Bagi-Bagi THR Puluhan Juta, Apakah Kalian Masuk Daftar? Ini Kriterianya

"Maka dari itu, kalau konteksnya PT Telkom sebagai BUMN teknologi informasi komunikasi, saya pribadi menilai produk digital itu sudah harus terus dikembangkan. Posisi direksi terkaitnya jadi sangat strategis, harus menjadi bagian dari decision maker utama di perusahaan," ujar Komisioner BRTI 2009-2019 tersebut. 

Menurut dia, posisi strategi situ diperlukan karena Telkom sebagai perusahaan pelat merah, sedari dulu hingga sekarang tak sekedar dibebani menjadi mesin pencetak dividen bagi negara. Tapi simultan juga menjadi motor pembangunan perubah keadaan di masyarakat. 

SELAMAT, Saldo DANA THR Lebaran Rp400 Ribu  Anda Akan Cair Hari Ini, Begini Caranya

Situasi dan kondisi mutakhir memang membuka ruang yang luas produk digital termasuk dari PT Telkom. Dengan angka penetrasi internet Asia Tenggara diperkirakan sudah mencapai 75 persen dari populasi kurang lebih 655 juta jiwa pada 2021 lalu, maka riset Google menyebut 7 dari 10 pengguna baru internet di kawasan ini juga bakal terus bertransaksi melalui internet, apalagi setelah pandemi usai.

Di sisi lain, sepanjang 2021, ada empat unicorn baru yakni J&T Express, OnlinePajak, Ajaib, dan Xendit. Karenanya, Indonesia tercatat sedikinya memiliki delapan unicorn, ditambah Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan OVO. Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar.

Saldo DANA THR Lebaran Rp500 Ribu Segera Diklaim, Siapkan Rekeningmu

Dimitri Mahayana, Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB mengatakan, sekalipun peluang produk digital sangat luas, namun PT Telkom tetap harus fokus memberikan layanan dasarnya yakni telekomunikasi, dengan sebaik-baiknya. 

"Saya pribadi cenderung strateginya Telkom adalah makin fokus pada layanan dasar mereka sambil tetap touch in pada produk digital. Jangan tidak fokus layanan inti lalu shifting seluruhnya pada layanan digital karena strategi ini sangat beresiko," katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title