Ditetapkan KLB Oleh WHO, Ini Dia Penjelasan dan Tanda Hepatitis Akut

Mengenal Hepatitis Akut yang ditetapkan jadi KLB oleh WHO
Sumber :
  • alodokter.com

BANDUNG – Baru-baru ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute hepatitis of unknown aetiology).

Lindungi Dirimu! Yuk, Kenali Lebih Jauh tentang Kanker Payudara

Temuan kasus tersebut kemudian ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO, lalu, apa sebenarnya Hepatitis Akut? Simak penjelasan berikut ini.

Hepatitis akut merupakan penyakit yang cukup umum ditemui di seluruh dunia. Gejala yang muncul dari kondisi ini kadang kala tidak terdeteksi, sehingga sering terabaikan. Untuk mengetahui lebih jauh apa itu hepatitis akut, mari simak artikel berikut ini.

Waspada! Ancaman Wabah Cacar Monyet Makin Mendesak, Meluas di Indo-Pasifik

Hepatitis adalah penyakit peradangan dan kelainan pada organ hati yang menyebabkan terganggunya fungsi hati. Kondisi ini dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan lamanya peradangan terjadi, yaitu hepatitis akut dan hepatitis kronis.

Istilah hepatitis akut digunakan untuk hepatitis yang sembuh dalam waktu kurang dari 6 bulan. Bila peradangan terjadi lebih dari waktu tersebut, penyakit ini tergolong kronis dan bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti sirosis, kanker hati, atau gagal hati.

Waspada! Cacar Monyet Mengancam Indonesia, 4 Negara Lain Juga Terjangkit

Dilansir dari Alodokter.com, hepatitis akut bisa disebabkan oleh beberapa hal, namun umumnya hepatitis terjadi akibat adanya infeksi dari virus. Berikut ini adalah berbagai penyebab hepatitis akut yang perlu diketahui:

1. Virus hepatitis

Seperti yang telah disebut di atas, hepatitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang menyebabkan kondisi ini terbagi menjadi lima, yaitu virus hepatitis A, B, C, D, dan E.

Kelima jenis hepatitis di atas bisa menyebabkan hepatitis akut. Hepatitis A dan E yang akut bisa sembuh total dalam waktu kurang dari 6 bulan. Sementara itu, hepatitis B, C, dan D biasanya berkembang menjadi hepatitis kronis, bahkan bisa menyebabkan komplikasi.

2. Konsumsi minuman alkohol

Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga bisa terjadi karena adanya kerusakan pada jaringan hati akibat kecanduan alkohol. Kondisi ini disebut dengan hepatitis alkoholik, dan biasanya ditandai dengan mual, rasa tidak enak badan, dan demam ringan.

Peradangan hati akibat terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol ini dapat berkembang menjadi sirosis apabila penderita tetap mengonsumsi alkohol. Oleh karena itu, penderita hepatitis alkoholik harus segera menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

3. Konsumsi obat-obatan

Konsumsi obat-obatan tertentu dalam dosis yang berlebihan juga dapat menyebabkan organ hati mengalami peradangan. Contoh obat-obatannya antara lain adalah paracetamol, aspirin, obat golongan sulfa, dan obat-obatan herbal.

Meskipun jarang terjadi, hepatitis akibat konsumsi obat-obatan tidak boleh dianggap remeh karena bisa berujung pada gagal hati.

4. Perlemakan hati

Hepatitis yang disebabkan oleh perlemakan hati disebut dengan non-alcoholic steatosis hepatitis. Penumpukan lemak di organ hati akibat berat badan berlebih dapat menyebabkan peradangan, sehingga hati tidak dapat berfungsi dengan optimal. Kondisi ini biasanya tidak bergejala dan dapat membaik dengan menurunkan berat badan.

Selain penyebab di atas, sebagian kecil hepatitis akut juga dapat terjadi akibat sistem imun tubuh yang menyerang dan merusak sel dan jaringan tubuh sendiri. Kondisi ini disebut dengan hepatitis autoimun.

Gejala Hepatitis Akut yang Perlu Diwaspadai

Hepatitis akut sering kali tidak menimbulkan gejala. Hal inilah yang menyebabkan banyak penderitanya tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan fungsi hati. Namun, ada beberapa gejala umum yang dapat menandakan kondisi ini. Gejala hepatitis tersebut meliputi:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Rasa tidak enak badan (malaise)
  • Nafsu makan menurun
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Penyakit kuning
  • Urine berwarna lebih gelap
  • Feses berwarna pucat

Saat sudah memasuki fase hepatitis kronis, penderita mungkin akan mengalami gejala kerusakan hati, seperti pembengkakan pada perut (asites), penurunan berat badan, nyeri otot, mudah memar dan mengalami pendarahan, hingga hilang kesadaran.

Mengingat hepatitis akut bisa timbul tanpa gejala dan bisa berkembang menjadi hepatitis kronis, penting bagi Anda untuk senantiasa melakukan pencegahan. Salah satunya adalah dengan mendapatkan vaksin hepatitis Sejauh ini, vaksin hepatitis yang tersedia adalah vaksin hepatitis A dan vaksin hepatitis B.

Selain itu, hepatitis akut juga bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan makanan, membatasi atau menghindari konsumsi minuman beralkohol, menghindari penyalahgunaan obat terlarang, dan menggunakan kondom saat berhubungan intim.

Berikut penjelasan seputar hepatitis akut, mari berwaspada dan menjaga kesehatan, semoga bermanfaat. (irv)