9 Cara Merawat Kebersihan Organ Intim Wanita Menurut Pandangan Islam

Ilustrasi wanita
Sumber :
  • Pixabay

BandungKebersihan menjadi hal yang utama dan perlu diperhatikan, khususnya bagi perempuan yang harus merawat organ kewanitaannya. 

Bukan Penistaan Agama, Ini Alasan TikToker Galih Loss Buat Konten Soal Taawudz

Muslimah yang menjaga organ yang sudah diberikan Allah kepada manusia sudah sepatutnya sebagai bentuk syukur atas kenikmatan dari-Nya dengan cara merawatnya sesuai dengan ilmu yang benar. 

Menurut informasi yang dihimpun VIVA Bandung, berikut ini tips untuk merawat organ kewanitaan yang bisa diterapkan bagi Muslimah untuk menjaga kebersihan di bagian organ kewanitaannya menurut pandangan Islam.

Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Penistaan Agama Terkuak, Begini Kata Polisi

1. Membersihkan Vagina (liang kemaluan

Tentunya, dengan cara membasuh bagian antara vulva (bibir kemaluan) dengan berhati-hati, kemudan basuh menggunakan air yang bersih dengan sabun yang lembut dan pastikan sabun yang sesuai dengan kulit organ kewanitaan. Hal ini dilakukan setiap buang air kecil, buang air besar, dan saat mandi. 

Ditangkap Polisi, Ini Ucapan TikToker Galih Loss yang Diduga Nistakan Agama Islam

Jika memang memiliki kulit yang sensitif atau alergi, basuh dengan sabun yang lembut dan dengan air hangat. Tentunya, bertujuan untuk membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar vulva di luar vagina. 

Tips memilih sabun untuk organ kewanitaan, pilih yang tidak menyebabkan perubahan antara kesamaan dan keseimbangan bakteri dalam vagina. Gunakan sabun bayi karena memiliki pH yang normal. Penggunaannya pun dibasuh dari bagian luar dan bukan dimasukan atau disemprotkan ke dalam vagina. 

Hindari penggunaan spray (semprotan) vagina, karena dapat mengubah keseimbangan pH dalam vagina yang malah memicu adanya infeksi di sekitaran organ kewanitaan. 

2. Cara membasuh yang benar dan tepat

Arahkan ke depan (vagina) ke bagian belakang (anus), hindari untuk melakukannya secara terbalik. Karena justru akan menyebabkan bakteri yang ada di sekitar anus terbawa masuk ke vagina. Tentunya, akan berdampak buruk pada organ kewanitaan yang mudah terserang bakteri.

3. Gunakan air bersih 

Alangkah baiknya juga menggunakan air hangat, namun jangan terlalu panas karena dapat menyebabkan kulit yang sensitive di daerah vagina melepuh dan lecet. Setelah itu, pastikan sebelum memakai celana dalam, pastikan keringkan terlebih dahulu dan gunakan handuk atau tisu yang tidak mengandung parfum di dalamnya. 

4. Gunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katun

Bahan lain yang memang bisa dipakai seperti nylon dan polyester, akan membuat gerah dan panas sehingga vagina (liang kemaluan) menjadi lembap. Kondisi ini sangat disukai oleh bakteri dan jamur sehingga dapat berkembang biak. 

5. Sering mengganti pakaian dalam

Mandi minimal sehari dua kali dan terlebih lagi wanita yang aktif dan mudah berkeringat, dan gunakan panty liners (pembalut tipis sekali pakai) untuk melapisi pakaian dalam dan menjaga kebersihan vagina dan kelembapan yang berlebihan. 

6. Saat haid gunakan pembalut berbahan yang lembut

Tidak mengandung bahan yang bisa membuat alergi, misalnya parfum atau gel yang merekat dengan baik pada celana dalam sekitar 4-5 kali dalam sehari menghindari pertumbuhan bakteri yang berkembang biak pada pembalut, dan menghindari masuknya bakteri ke dalam vagina. 

7. Jika menggunakan pembalut kain

Tentunya haru rajin mencuci hingga benar-benar bersih dan mengeringkannya hingga benar-benar kering, selain disarankan juga untuk menyetrikanya.

8. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh kemaluan (vagina)

Hindari menggunakan handur atau waslap milik orang lain untuk mengeringkan vagina.

9. Mencukur rambut kemaluan untuk menghindari kelembapan yang berlebihan di daerah vagina.

Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ

“Ada lima macam fitrah, yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258).