Hubungan Seks Aman, Ini 6 Tips Memilih 'Pelicin' Bagi Wanita

ilustrasi seksisme
Sumber :
  • shuttershock

BANDUNG - Pelumas seks, atau sering disebut lube, secara alami diproduksi oleh tubuh Anda ketika terangsang secara seksual. Ini dapat membantu aktivitas seksual Anda.

3 Gaya Seks Bikin Istri Ketagihan Tiap Hari, Maunya Minta Terus!

Namun terkadang, pelumasan alami tidak cukup, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau kesulitan berhubungan seks. Dalam kasus ini, cairan lubrikan buatan dapat membantu membuat seks lebih nyaman dan menyenangkan.

Lubrikan juga berguna untuk beberapa jenis seks, seperti seks anal, yang tidak melibatkan pelumasan alami. Pelumas vagina digunakan untuk meningkatkan lubrikasi, kelembapan, dan kenikmatan saat berhubungan seksual. Ada dua hal utama yang harus diperhatikan untuk keamanan dari pelumas, yakni osmolalitas dan pengaruhnya terhadap pH vagina. Idealnya, cairan lubrikan yang baik memiliki osmolalitas 380 mOs perkilogram.

3 Posisi Seks Nakal ala Kama Sutra, Nomor 1 Bikin Ketagihan

Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan epitel vagina. Berikut ini beberapa jenis pelumas seks yang aman untuk berhubungan intim :

 

Kisah Nenek Usia 70 Tahun Rela Jadi PSK, Hanya Dibayar Rp4 Ribu

1. Pelumas berbahan dasar air

Cairan lubrikan berbahan dasar air banyak tersedia dan relatif terjangkau. Selain itu, pelumas ini dapat digunakan dengan semua jenis kondom dan terasa seperti pelumasan alami. Ditambah, tipe ini mudah dicuci dan tidak akan menodai kain.

Oleh karena itu, pelumas dengan bahan dasar air dianggap sebagai salah satu pelumas yang paling baik untuk hubungan suami istri. Jenis ini direkomendasikan, baik untuk seks anal dan orang-orang dengan vagina yang kering.

 

2. Pelumas berbasis silikon

Pelumas seks berbasis silikon dapat bekerja dengan semua jenis kondom, dapat digunakan di bawah air, tahan lama, dan tidak lengket.

Karena berbahan silikon, cairan lubrikan ini tidak diserap ke dalam kulit, jadi tidak mungkin menyebabkan iritasi kulit. Pelumas jenis ini juga sering direkomendasikan untuk seks anal.

 

3. Pelumas berbahan dasar minyak

Cairan lubrikan berbahan dasar minyak banyak tersedia, tahan lama, tidak lengket, dan dapat digunakan di dalam air. Bahan ini juga dapat digunakan bersama dengan kondom poliuretan (bebas lateks).

Akan tetapi, pelumas seks dengan bahan dasar minyak dapat merusak kondom lateks, poliisoprena, dan kulit domba. Ini meningkatkan kemungkinan kerusakan kondom.

Jadi, walaupun termasuk pelumas yang bagus untuk berhubungan, tipe ini tidak disarankan jika Anda menggunakan kondom lateks.

 

4. Pelumas alami

Pelumas alami ini umumnya dibuat dengan bahan-bahan dari alam, misalnya lidah buaya. Jenis ini tidak mengandung bahan kimia keras, pewangi sintetis, dan pengawet seperti paraben.

Pelumas seks yang satu ini dapat mencakup minyak yang tidak secara khusus dijual sebagai cairan lubrikan. Contohnya, minyak kelapa dan minyak zaitun. Kendati demikian, Anda tetap harus berhati-hati dalam penggunaannya. Pasalnya, beberapa tidak aman digunakan dengan kondom, dapat menyebabkan reaksi kulit, atau meningkatkan risiko infeksi.

 

5. Pelumas untuk kulit sensitif

Beberapa jenis pelumas seks dirancang khusus untuk kulit sensitif, dengan menghindari bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi. Bahan - bahan tersebut dapat mencakup gliserin, petroleum jelly, nonoxynol-9, dan propylene glycol.

Pelumas yang mengandung parfum, rasa, atau bahan untuk menciptakan sensasi dingin atau hangat juga lebih mungkin menyebabkan iritasi. Jadi, baca labelnya dengan cermat jika Anda memiliki kulit sensitif.

 

6. Pelumas khusus 

Karena umumnya berbahan dasar air, cairan lubrikan khusus juga dapat menawarkan manfaat yang sama seperti pelumas berbahan dasar air yang disebutkan di atas.

Para produsen pelumas seks ini telah menambahkan fitur yang dirancang untuk memberikan kesenangan, seperti kemampuan untuk menciptakan sensasi kesemutan saat berhubungan intim. Pelumas untuk berhubungan seks boleh saja digunakan, sepanjang Anda memilih jenis yang tepat. Sebelum memilih, perhatikan osmolalitas, zat, dan pH vagina.

Pilihlah cairan lubrikan yang memiliki osmolalitas di bawah 1200 mOsm perkilogram, tidak mengandung polyquaternium, dan memiliki pH sekitar 4,5. (Irv)