Konten Viral di RSUD Wonosari: Ini Penjelasan Lengkap Kateter Urine
- Tangkap layar instagram @rsud_wonosari
BANDUNG – Setelah viral di media sosial akibat mahasiswi yang membuat konten tentang kateter urine di RSUD Wonosari, kini masyarakat dibuat penasaran dengan Kateter Urine.
Lalu, apa sebebnarnya kateter urine? Bagaimana cara kerjanya? Siapa yang perlu menggunakan kateter urine?
Dilansir Hello Sehat, Jumat, 3 Juni 2022, kateter urine adalah alat bantu berupa selang tipis yang terbuat dari karet dan plastik. Gunanya adalah membantu pembuangan urine alias air kencing bagi pasien yang membutuhkan.
Tidak hanya membantu membuat air kencing, kateter juga merupakan alat bantu yang digunakan dokter untuk melaksanakan prosedur operasi. Alat ini biasanya diperlukan saat seseorang yang sedang sakit sehingga tidak bisa kencing hingga tuntas (anyang-anyangan).
Jika kandung kemih tidak dikosongkan, air kencing akan menumpuk dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan hingga gagalnya fungsi ginjal itu sendiri.
Sementara itu, kateter urine dibutuhkan untuk membantu pasien yang tidak dapat buang air sendiri, tidak bisa mengontrol kencing, memiliki masalah kandung kemih, dirawat inap untuk operasi, hingga sedang dibius atau dalam keadaan koma.
Kateter urine juga dibutuhkan oleh pasien yang sedang tidak boleh bergerak karena cedera atau mengalami retensi urin. Pada sebagian kasus, pasien penyakit ginjal yang pengeluaran urinnya perlu dipantau juga memerlukan kateter urin.
Ada berbagai jenis kateter urin. Walaupun fungsinya sama, tiap jenis kateter digunakan dalam kondisi dan jangka waktu yang berbeda.
Berikut jenis kateter urin berdasarkan bahannya.
Kateter plastik untuk pasien dengan penyakit yang tidak kronis. Alat ini dipakai sementara karena lebih mudah rusak dan tidak selentur bahan lainnya.
Kateter lateks digunakan untuk pemakaian jangka waktu kurang dari 3 minggu.
Kateter silikon murni untuk penggunaan selama 2-3 bulan karena bahannya lebih lentur dan cocok bagi saluran kencing (uretra).
Kateter logam dengan pemakaian sementara, biasanya untuk mengosongkan kandung kemih pada ibu yang baru melahirkan.
Tergantung tujuan dan kebutuhan orang tersebut, pemasangan kateter dapat bersifat sementara atau permanen. Kateter urin yang dipasang secara permanen disebut juga sebagai permcath.
Kebanyakan pemakaian kateter diperlukan sampai pasien bisa kembali buang air kecil sendiri. Biasanya, ini untuk pemakaian singkat dan kondisi kesehatan yang tidak parah.
Namun, orangtua yang telah lanjut usia dan mereka yang cedera permanen atau mengalami penyakit yang parah mungkin perlu menggunakan kateter urin untuk jumlah yang jauh lebih lama dan kadang-kadang menggunakannya secara permanen.
Kateter urin merupakan alat yang penting bagi pasien operasi dan penderita gangguan sistem perkemihan. Alat ini membantu mengeluarkan dan menampung urin hingga pasien bisa buang air kecil kembali dengan normal.
Perlu diketahui bahwa penggunaan kateter dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Jadi, pastikan Anda menjaga kebersihannya dan tetap berkonsultasi dengan dokter bila memiliki pertanyaan seputar pemakaian kateter urine. (irv)