Fakta Unik Starlink yang Dikembangkan Elon Musk
- id.pinterest.com
Bandung, VIVA–Satelit Starlink yang dikembangkan oleh Elon Musk melalui perusahaan SpaceX memberikan beberapa fakta unik yang berbeda dari teknologi satelit lainnya.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Starlink yang perlu diketahui:
1. Desain Orbit Rendah (LEO)
Starlink menggunakan satelit di orbit rendah Bumi (Low Earth Orbit, LEO) dengan ketinggian sekitar 550 km dari permukaan Bumi. Ini berbeda dengan satelit geostasioner yang berada di orbit tinggi, seperti satelit GEO yang berjarak sekitar 35.000 km dari Bumi. Orbit rendah ini memungkinkan Starlink untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi konvensional, seperti daerah terpencil atau lautan luas.
2. Jumlah Satelit yang Besar
Pada April 2024, terdapat 5.874 satelit Starlink yang mengorbit Bumi, dengan sekitar 5.800 di antaranya aktif beroperasi. Jumlah ini sangat besar dan menunjukkan kemajuan besar dalam teknologi satelit. Namun, beberapa astronom khawatir tentang dampaknya terhadap pengamatan astronomi karena objek terang yang mengorbit dapat mengganggu pengamatan alam semesta.
3. Kecepatan Internet yang Tinggi
Starlink dirancang untuk menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi. Kecepatan internet yang diberikan oleh Starlink mencapai 360 Mbps pada kondisi terbaik, dengan rata-rata 250 Mbps saat digunakan di rumah. Kecepatan ini memungkinkan pengguna di daerah terpencil untuk melakukan streaming, panggilan video, bermain game online, dan bekerja dari jarak jauh tanpa hambatan.
4. Penggunaan sebagai Sistem Navigasi Alternatif
Meskipun Elon Musk awalnya menolak permintaan untuk menggunakan Starlink sebagai sistem navigasi mirip GPS, para peneliti dari Universitas Texas, Austin berhasil menemukan cara untuk mewujudkan hal tersebut. Mereka merekayasa balik sinyal Starlink yang berfungsi sebagai suar berulang untuk membantu penerima di darat terhubung dengan satelit. Penemuan ini membuka kemungkinan bagi Starlink untuk digunakan sebagai sistem navigasi alternatif di masa depan.
5. Ketahanan Cuaca
Starlink menawarkan paket langganan dengan data berkecepatan tinggi tanpa batas di darat, tanpa komitmen jangka panjang. Layanan ini juga diklaim tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, termasuk salju, hujan es, hujan lebat, dan angin kencang. Dengan demikian, Starlink diharapkan dapat memberikan layanan internet yang andal di berbagai kondisi lingkungan di Indonesia.
6. Kemampuan Mengakses Wilayah Sulit
Starlink dirancang untuk menyediakan konektivitas internet di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau atau memiliki konektivitas yang tidak stabil. Layanan ini telah digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia untuk mengakses pendidikan, layanan kesehatan, dan komunikasi selama bencana alam. Keberadaan Starlink di Indonesia diharapkan dapat memberikan solusi bagi daerah-daerah yang masih kesulitan mendapatkan akses internet yang memadai.