Teknologi Canggih Ini Diklaim Mampu Kurangi Jejak Karbon, Begini Penjelasannya!

ilustrasi green teknologi
Sumber :
  • id.pinterest.com

Bandung, VIVA – Seiring dengan berkembangnya teknologi, dampak dari penggunaan perangkat elektronik dan pusat data semakin menjadi sorotan, terutama tentang dampaknya bagi lingkungan. Salah satu inisiatif yang kini banyak dikembangkan adalah green computing yang menjadi upaya teknologi yang ramah lingkungan dengan mengurangi jejak karbon. Teknologi ini, tidak hanya menekankan pada efisiensi energi, tetapi juga mengurangi limbah elektronik dan mempromosikan praktik produksi yang berkelanjutan.

Desain Premium Vivo X200 Pro Hadir Dengan 3 Pilihan Warna Mewah

Green computting merupakan pendekatan yang berfokus pada pengurangan konsumsi energi pada perangkat komputer, infrastruktur data center, serta siklus hidup teknologi. Menurut Dr. Mohammad Faizal, seorang pakar teknologi ramah lingkungan. "Green computing adalah masa depan industri teknologi. Jika tidak diadopsi, industri ini akan menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di dunia."

Layar ZEISS Master Color Vivo X200 Pro Tampilkan 1 Miliar Warna

Ilustrasi seseorang membuka laman google

Photo :
  • id.pinterest.com

Salah satu aspek penting dari green computing adalah penggunaan cloud computing yang lebih efisien dalam pengelolaan data. Dengan memanfaatkan cloud, perusahaan bisa mengurangi kebutuhan infrastruktur fisik yang besar dan dapat menghemat energi. Google, sebagai salah satu perusahaan terdepan di bidang teknologi, telah menerapkan data center ramah lingkungan yang menggunakan energi terbarukan hingga seratus persen.

Dimensity 9400 di Vivo X200 Pro Kalahkan Performa Chip Flagship Lainnya

Selai itu, inovasi virtualisasi memungkinkan perangkat keras untuk bekerja lebih efisien. Dengan teknologi virtualisasi, satu server fisik dapat menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan, mengurangi jumlah perangkat yang dibutuhkan. "virtualisasi dan cloud computing adalah dua elemen kunci pada green computing, yang memungkinkan efisiensi energi yang lebih baik dan pengurangan emisi." kata Dr. Richard Brown, seorang peneliti dari Green IT Research Group.

Menurut International Energy Agency (IEA), pusat data secara global menyumbang sekitar 1 persen dai konsumsi listrik dunia, dan angka ini diprediksi akan terus naik. Namun, dengan penerapan teknologi hijau, seperti komputasi hemat energi dan desain perangkat keras yang lebih efisien, jejak karbon dari sektor teknologi bisa ditekan secara signifikan. Selain dampak positif bagi lingkungan, green computing juga menawarkan manfaat ekonomi. Pengurangan konsumsi energi bisa menghemat biaya operasional, terutama di perusahaan teknologi besar.