Ning Wahyu: Link and Match adalah Tantangan, Tapi Jangan Jadikan sebagai Hal Menakutkan
Bandung, VIVA – Perkembangan teknologi yang pesat telah menciptakan kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri. Fenomena ini dikenal sebagai tantangan "link and match" yang menjadi fokus utama dalam pertemuan antara Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat pada 18 September 2024 di Bandung. Kedua institusi ini berkomitmen untuk mencari solusi inovatif dalam menjembatani kesenjangan tersebut.
Ketua APINDO Jabar dalam paparannya menggarisbawahi bahwa perkembangan teknologi bergerak lebih cepat dibandingkan dengan adaptasi kurikulum fasilitas pendidikan dan kemampuan pengajar. Kondisi ini menciptakan ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan aktual industri. Namun ia menekankan bahwa situasi ini seharusnya tidak menjadi sumber kecemasan berlebihan bagi para lulusan.
Untuk mengatasi tantangan ini UPI dan APINDO Jabar sepakat untuk mengembangkan beberapa inisiatif strategis. Pertama mereka akan membentuk tim gabungan yang bertugas melakukan kajian berkala tentang tren industri dan kebutuhan keterampilan terkini. Hasil kajian ini akan digunakan sebagai masukan untuk pembaruan kurikulum di UPI sehingga lebih responsif terhadap kebutuhan industri.
Kedua kedua institusi akan meluncurkan program magang terstruktur yang memungkinkan mahasiswa UPI untuk mendapatkan pengalaman kerja langsung di perusahaan-perusahaan anggota APINDO Jabar. Program ini tidak hanya akan memberikan exposure industri kepada mahasiswa tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi talenta potensial sejak dini.