Ini Tradisi dan Pantangan Malam 1 Suro Bagi Masyarakat Jawa

ilutrasi tradisi dan pantangan malam 1 Suro
Sumber :
  • istimewa

BANDUNG – Tak hanya malam 1 Muharram, Malam 1 suro juga menjadi malam yang sakral untuk masyarakat Jawa.

Deratan Series IPhone yang akan Hilang Pasca Peluncuran IPhone 16

Malam ini juga merupakan momen pergantian tahun baru dalam kalender Jawa. Lantas apa perbedaan Malam 1 Suro dan Malam 1 Muharram, berikut ulasan lengkapnya.

Jika merujuk pada kalender Jawa, maka penetapan malam 1 suro 2022 bertepatan pada 29 Juli 2022 dimulai sore hari sesudah Maghrib.

Profil Diani Kartini, Dokter Spesialis yang Mengungkap Larangan Jilbab Bagi Pegawai di RS Medistra

Kalender jawa sendiri pertama kali diterbitkan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo sejak 1940 tahun lalu.

Kalender Jawa yang dibuat sang Sultan juga mengacu pada penanggalan Hijriyah milik umat Islam.

MUI Kecam Keras soal Larangan Hijab Bagi Pegawai di RS Medistra Jakarta, Minta Pihak Berwenang Turun

Di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, Masyarakat Jawa masih tetap menggunakan penanggalan jawa dengan laku atau lampah bathin dan prihatin.

Malam 1 Suro memiliki banyak pandangan dalam masyarakat Jawa. Hari tersebut dianggap keramat terlebih jika jatuh pada hari Jumat Legi.

Untuk beberapa masyarakat pada malam satu suro dilarang untuk pergi ke mana-mana kecuali untuk berdoa tau melakukan ibadah lain.

Perayaan tahun baru Jawa ini juga berbarengan dengan tahun baru Islam 1 Muharram. Merujuk pada SKB 3 Menteri 1 Muharram 1444 Hijriah jatuh pada 30 Juli 2022.

Secara umum, malam 1 Suro dan 1 Muharram adalah sama. Yang membedakan antara keduanya hanya dalam hal penyebutan dan tradisi yang mengiringi.

Jika 1 Muharram merupakan penanda datangnya tahun baru hijriah, sementara 1 Suro adalah tradisi serupa dalam budaya masyarakat Jawa.

Malam 1 Suro akan dimaknai sebagai malam yang sakral dan penuh mistis. Sehingga dalam menyambutnya, terdapat berbagai macam upacara-upacara peringatan penuh klenik yang dilakukan masyarakat.

Perbedaan 1 Suro dan 1 Muharram lainnya yaitu perayaan 1 Muharram biasanya diisi berdoa, tadarus Alquran, dan berdzikir.

Sedangkan Malam 1 Suro biasanya diisi dengan tradisi membersihkan pusaka atau keris atau semacamnya, serta berziarah ke makam sesepuh atau melaksanakan slametan.

Pantangan Malam 1 Suro

Masyarakat Jawa mempercayai bahwa ada beberapa pantangan dan tradisi malam 1 Suro.

Larangan Keluar Rumah

Dalam kepercayaan adat Jawa salah satu pantangan yang harus dilakukan saat malam 1 Suro adalah untuk tetap di rumah atau tidak boleh keluar rumah.

Karena saat pergantian malam yang terjadi dalam kepercayaan Jawa dipercaya bahwa banyak sekali makhluk-makhluk gaib yang berkeliaran di bumi.

Oleh karena itu masyarakat Jawa percaya salah satu cara untuk menghindari hal yang tidak diinginkan adalah dengan cara tetap berada di dalam rumah selama malam 1 Suro.

Larangan Menggelar Pernikahan

Mitos yang kedua adalah dilarang untuk melakukan pernikahan pada malam 1 Suro.

Meskipun hal ini masih dianggap mitos belaka namun tidak sedikit orang yang mempercayai hal ini.

Konon katanya ketika menggelar pernikahan pada malam 1 Suro konon akan tertimpa sial.

Larangan Melakukan Pindah Rumah

Masyarakat Jawa juga mempercayai melakukan pindah rumah ketika malam 1 Suro adalah hal yang pamali untuk dilakukan.

Umumnya untuk melakukan hal-hal tertentu akan melihat pertimbangan berdasarkan kalender primbon.

Tapa Bisu

Ritual ini merupakan ritual yang paling ikonik ketika malam 1 Suro berlangsung, dalam kepercayaan budaya Jawa.

Ritual ini dijalankan dengan cara melakukan puasa bicara sembari mengelilingi benteng keraton Yogyakarta, saat menjalani sesi ini anda dilarang untuk makan, minum dan merokok.

Demikian penjelasan lengkap mengenai malam 1 suro 2022 jatuh pada tanggal berapa hingga perbedaannya dengan 1 Muharram. (Irv)