Baru Bikin, Akun Twitter Bjorka Ditangguhkan Lagi

Akun Twitter Hacker Bjorka ditangguhkan
Sumber :
  • Tangkap layar

BANDUNG – Untuk kedua kalinya, akun milik hacker Bjorka ditangguhkan oleh Twitter. Hal ini diumumkan olehnya secara langsung melalui grup Telegram asuhannya pada pukul 15:43 WIB.

Deretan Media Sosial yang Dulu Ramai, Kini Tinggal Kenangan

"yea my twitter account has been suspended again. i will take a rest now. see you again and love you all," tulis Bjorka melalui grup Telegram asuhannya.

Lebih dalam, ia juga menuliskan bahwa hal tersebut tidak akan berlangsung lama.

Selamat! Anda Meraih Saldo DANA Gratis Rp200 Ribu, Cek Caranya Ambilnya Disini

"don't worry it won't be too long," timpalnya.

Sejauh pantauan, akun @bjorxanism memang telah ditangguhkan, "Account Suspended Twitter suspends accounts that violate the Twitter Rules," tampilan akun tersebut saat ini.

Ingin Dapat Saldo DANA Gratis Tiap Hari? Cek Disini Caranya

Padahal, hacker Bjorka baru saja mengumumkan kelahiran kembali akun Twitternya tersebut tadi pagi.

Hal ini diumumkan setelah ia membuat polling di grup telegram asuhannya yang menanyakan apakah ia harus membuat akun Twitter lagi.

"ok this is my new twitter account https://twitter.com/bjorxanism," tulis Bjorka.

Melalui akun Twitter barunya tersebut, Bjorka membuat cuitan pertamanya.

"hi again everyone. let's make a noise again today," cuit Bjorka melalui akun Twitter-nya.

Sebelumnya, Akun Twitter pertamanya, telah lebih dulu lenyap dari media sosial pada Minggu sore, 11 September 2022 sekitar pukul 16:00 WIB.

Nama hacker Bjorka ini memang tengah menjadi sorotan. Sebab, hacker yang mengaku berbasis di Warsawa, Polandia ini telah membagikan data-data para pejabat Indonesia.

Data pribadi milik Ketua DPR Puan Maharani, Erick Thohir, Johnny G. Plate, Luhut B. Pandjaitan, Tito Karnavian, hingga yang teranyar data pribadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diduga telah berhasil dibobol olehnya.

Tidak boleh luput juga dari pandangan, sebelum itu Bjorka juga telah menarik perhatian publik sejak ia mengobral data-data perusahaan pelat merah, mulai dari data history browser pengguna Indihome hingga 1,3 miliar data registrasi ulang SIM card lintas operator di Indonesia.