Dokter: Kurangnya Komunikasi Seksual Bisa Picu Perselingkuhan
"Tapi karena umumnya, pasangan suami istri tidak tahu tahapan tersebut, jadi lebih banyak mempersingkat foreplay, akibatnya istrinya belum terangsang optimal langsung dipenetrasi nyeri. Jadi perempuan akan kurang menikmati hubungan seks dan sulit mencapai orgasme. Sehingga perempuan enggan atau malas untuk berhubungan seks karena dia tidak menikmati," ungkap Haekal.
Medical Director QuickGlam ini mengungkap bahwa begitu perempuan enggan berhubungan seks lantaran hal tersebut, pria akan mengira bahwa sang istri sudah tidak bergairah. Dari sinilah kemungkinan mulai timbul bibit-bibit perselingkuhan.
"Si suami mengira 'istri gue sudah tidak tinggi lagi libidonya' si suami merasa enggak bahagia, berkurang kebahagiaannya begitu di luar ketemu perempuan dan dia tiba-tiba mendapat perhatian dari teman perempuannya mulai muncul selingkuh hati, kemudian saling curhat lama-lama terjadi keterlibatan emosional berlanjut selingkuh fisik," ujar dia.
Maka dari itu, Haekal juga kembali menekankan pentingnya suami dan istri membangun komunikasi seksual yang baik sehingga jangan ada tabu di antara pasangan.
"Jadi sebagai istri sampaikan apapun sebagai istri kalau istri merasa foreplay singkat ya bilang ke suami, dan suami harus bertanya kepada istrinya apakah bisa menikmati hubungan seks atau merasakan kenikmatan atau tidak. Penting sekali membangun komunikasi seksual," kata dia.
Di sisi lain, Haekal juga mengungkap bahwa perselingkuhan kalau terjadi berkali-kali, pasangan perlu berhati-hati karena kemungkinan si pelaku memiliki gangguan kejiwaan.
"Biasanya orang yang punya kepribadian narsistik dia keluar perselingkuhan karena dia merasa mungkin dengan istrinya dia tidak lagi mendapatkan apresiasi tapi di luar mendapat apresiasi dan dari teman wanita itu bisa memancing emosinya dan mulailah terjadi perselingkuhan hati dan andaikata berlanjut selingkuh fisik. Kalau dia selingkuh dengan berbagai orang berbeda kemungkinan ada gangguan kepribadian narsistik," ujar Haekal.