Waspada, Ancaman Kejahatan Siber Berbasis AI Mengintai di 2025

Ilustrasi Malware
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVABandung – Teknologi Artificial Intelligence (AI) yang terus berkembang tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga memunculkan ancaman serius di dunia keamanan siber.

Mau WhatsApp Jadi Asisten Pribadi? Begini Cara Pakai ChatGPT-nya

Laporan terbaru dari Google Clouds dan berbagai lembaga keamanan mengungkapkan prediksi mengejutkan tentang potensi kejahatan siber menggunakan AI pada tahun 2025.

Serangan Phishing yang Semakin Canggih

Inilah Cara ChatGPT Membuat WhatsApp Jadi Lebih Pintar

Para pelaku kejahatan siber kini mulai memanfaatkan Large Language Models (LLMs) untuk menciptakan serangan phishing yang sulit dibedakan dari komunikasi asli. Kecanggihan AI dalam meniru pola komunikasi manusia memungkinkan mereka membuat pesan penipuan yang sangat personal dan meyakinkan.

 

Instagram Ramai dengan Arti Nama Meta AI WhatsApp, Kamu Sudah Coba?

Photo :
  • undefined

 

Ransomware Berbasis Generative AI

Palo Alto Networks memperingatkan tentang potensi kit ransomware yang dikembangkan menggunakan Generative AI. Teknologi ini memungkinkan:

- Pembuatan sistem enkripsi otomatis

- Penargetan korban yang lebih presisi

- Pengintaian sistem keamanan yang lebih efektif

Chatbot Pemerasan: Ancaman Baru dalam Negosiasi Tebusan

Inovasi terbarunya adalah penggunaan chatbot untuk mempercepat proses negosiasi tebusan. Teknologi ini memungkinkan pelaku kejahatan:

- Berkomunikasi lebih cepat dengan korban

- Mengurangi kesalahan manusia dalam menentukan jumlah tebusan

- Meningkatkan tekanan pada korban

Deepfake: Ancaman Identitas di Media Sosial

Teknologi deepfake AI diprediksi akan menjadi senjata baru dalam penipuan online. Kemampuannya meliputi:

- Pencurian identitas yang sangat realistis

- Pembuatan profil palsu di media sosial

- Peniruan suara, penampilan, dan perilaku individu

Sistem Multi-Agen: Serangan Terkoordinasi

Perkembangan paling mengkhawatirkan adalah sistem AI multi-agen yang mampu berkolaborasi untuk merancang serangan siber yang kompleks dan sulit terdeteksi.

Meskipun AI membawa banyak inovasi positif, ancaman kejahatan siber di tahun 2025 semakin canggih dan berbahaya. Organisasi dan individu perlu meningkatkan kewaspadaan serta mengembangkan sistem keamanan yang lebih adaptif menghadapi teknologi canggih ini.****