Inovasi Canggih dengan Tantangan yang Perlu Dihadapi, Ini Kelebihan dan Kekurangan Meta AI WhatsApp
- id.pinterest.com
VIVABandung – Sejak diluncurkan pada September 2024, Meta AI WhatsApp telah menarik perhatian banyak pengguna di Indonesia dan negara lainnya.
Fitur chatbot berbasis kecerdasan buatan ini menawarkan berbagai kemudahan, mulai dari menjawab pertanyaan hingga menciptakan gambar hanya dengan perintah sederhana.
Namun, seiring dengan kehebohan ini, muncul pertanyaan: seberapa efektif sebenarnya Meta AI WhatsApp?
Salah satu keunggulan utama dari Meta AI WhatsApp adalah aksesibilitasnya yang gratis. Berbeda dengan beberapa chatbot AI lainnya yang memerlukan biaya, pengguna cukup memanfaatkan aplikasi WhatsApp yang sudah mereka miliki.
Dengan basis pengguna yang mencapai miliaran, Meta AI hadir sebagai fitur tambahan yang tidak memerlukan unduhan aplikasi baru. Ini tentu menjadi nilai tambah bagi pengguna yang ingin menjelajahi dunia AI tanpa repot.
Meta AI juga berfungsi sebagai alat bantu belajar yang inovatif. Misalnya, pengguna dapat mengirimkan tautan ke halaman tertentu dan meminta chatbot untuk membuat kuis berdasarkan informasi di halaman tersebut.
Kemampuan ini menunjukkan potensi Meta AI dalam mendukung proses pembelajaran secara interaktif.
Selain itu, fitur unik yang memungkinkan pengguna untuk menghasilkan gambar dengan mengetikkan perintah "/imagine" diikuti deskripsi yang diinginkan, memberikan pengalaman kreatif yang cepat dan menarik.
Dalam hitungan detik, pengguna dapat melihat hasil gambar yang dihasilkan, jauh lebih cepat dibandingkan dengan aplikasi generator gambar lainnya.
Namun, di balik semua kelebihan tersebut, Meta AI WhatsApp juga memiliki sejumlah kekurangan yang patut dicermati.
Meskipun Meta mengklaim bahwa chatbot ini dapat menggantikan mesin pencari, banyak pengguna melaporkan bahwa hasil pencarian yang diberikan sering kali tidak akurat.
Misalnya, saat diminta mencari penerbangan dari New York ke Colorado, chatbot justru memberikan instruksi tentang transportasi umum di Denver, yang jelas tidak relevan.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Meta AI memiliki potensi, akurasi informasi yang disajikan masih perlu ditingkatkan.
Kekurangan lain yang mencolok adalah dalam hal memberikan instruksi atau resep masakan. Ketika pengguna meminta resep roti susu Jepang, chatbot sering kali melewatkan langkah-langkah penting, seperti teknik tangzhong yang krusial.
Ini bisa menjadi masalah besar bagi pengguna yang mengandalkan Meta AI untuk mendapatkan informasi yang tepat dan lengkap.
Selain itu, Meta AI WhatsApp juga tidak dapat diandalkan untuk tugas-tugas yang melibatkan perhitungan atau analisis angka.
Misalnya, ketika diminta untuk memberikan contoh kata dengan jumlah suku kata tertentu, chatbot sering kali memberikan jawaban yang salah.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Meta AI menawarkan banyak fitur menarik, pengguna harus tetap berhati-hati dan tidak sepenuhnya bergantung pada chatbot ini untuk informasi yang akurat.
Secara keseluruhan, Meta AI WhatsApp menawarkan inovasi yang menarik dan bermanfaat, tetapi juga memiliki batasan yang perlu diperhatikan.
Dengan terus mengembangkan teknologi dan meningkatkan akurasi, Meta dapat menjadikan AI WhatsApp sebagai alat yang lebih handal dan efektif di masa depan.
Bagi pengguna, penting untuk tetap kritis dan menggunakan Meta AI sebagai pelengkap, bukan pengganti dalam mencari informasi.****