Sedih, Mino WINNER Ungkap Isi Hatinya Usai Sang Ayah Meninggal Dunia

Mino WINNER
Sumber :
  • Instagram Mino WINNER

BandungArtis Korea Mino WINNER menceritakan apa yang dirasakan saat ini setelah ditinggal pergi oleh mendiang ayahnya. Mino WINNER mengaku selalu sedih dan punya emosi rumit yang sering dia rasakan.

Didatangi Oknum Polisi, Rektor Unissula Semarang Diminta Buat Video Puji Jokowi

Hal itu diungkapkan oleh Mino WINNER pada saat mengadakan pameran seni solo pertamanya yang bertajuk Thank You - Ohim Solo Exhibition di Seongdong-gu, Seoul.

Di acara itu, Mino WINNER mengungkapkan satu tulisan yang mewakili kesedihannya dan perasaannya yang rumit setelah kematian ayahnya. Apalagi, ini adalah pertama kalinya Mino WINNER menyapa mendiang ayahnya, setelah meninggal di bulan November lalu.

Gibran Beri Respon Datar Soal Penolakan Dirinya di Kota Surakarta

"Selamat tinggal, Ayah. Ayahku egois sampai akhir. Untuk apa kau terburu-buru, sehingga kau pergi begitu saja dengan suara menjengkelkan putramu di penerima menjadi yang terakhir? Jia kau akan meninggalkanku semuanya seperti ini, mengapa kamu memiliki banyak keserakahan?" tulis Mino WINNER seperti dilansir Entertain Naver melalui Intipseleb, (18/12/2022).

"Anda meminta uang, meminta saya untuk membayar kembali pinjaman, dan meminta saya untuk memberikan hati saya kepada Anda, tetapi mengapa Anda tidak pernah meminta saya untuk datang kepada Anda, atau untuk tinggal bersama Anda?" sambung Mino WINNER.

Heboh! Jalanan Kota Surakarta Dipenuhi Spanduk Bertuliskan 'Solo Bukan Gibran'

Dalam tulisan itu, Mino WINNER juga menyinggung soal responnya ketika ayahnya dulu mengajak untuk bertemu. Respons Mino WINNER saat itu adalah sibuk dengan pekerjaannya.

"Saya biasanya mengatakan bahwa saya sibuk atau saya minta maaf, namun Anda memanggil saya begitu sering seperti itu. Dan saya bahkan tidak sibuk hai itu, tetapi apa yang membuat Anda terburu-buru seperti itu?" pungkasnya.

Selanjutnya, kalimat terakhir yang diungkapkan oleh Mino WINNER setelah kepergian ayahnya adalah soal biaya rumah sakit, dan rasa kesepiannya.

"Saya selalu merengek bahwa saya penuh dengan kesendirian dan kesepian bahkan dengan banyak teman, saudara laki-laki, dan adik-adik saya, tetapi seberapa kesepian yang harus dirasakan ayah saya? Bahkan mengetahui hal ini, saya tidak membuat panggilan telepon yang mudah karena kebencian saya," kenang Mino.

Ia menegaskan bahwa tak masalah jika ayahnya menghabiskan uangnya, asal dia bisa sembuh dengan bantuan medis. Mino WINNER juga mengungkapkan bahwa dia telah terbiasa menghabiskan uang untuk keluarga, karena dia adalah tulang punggung selama 10 tahun terakhir.

"Apakah dia berpikir bahwa membayar 10 juta won setiap bulan untuk tagihan medis adalah pemborosan uang? Mungkin itu sebabnya dia pergi begitu cepat. Tapi bukankah aku yang aktif sebagai kepala rumah tangga selama 10 tahun terakhir? Ayah, ini tidak membuang-buang uang sama sekali, tetapi saya hanya ingin berbicara lebih banyak dengan Anda. Saya tidak menyalahkan diri saya sama sekali, dan saya ingin menyalahkan segalanya pada kamu ayah. Karena aku tidak boleh pingsan, karena aku akan melindungi semuanya, ayah, selamat tinggal. Aku sangat merindukanmu sekarang." tandasnya.