Yu Sheng, Salad Khas Imlek yang Sarat Akan Makna
- VIVA/Diza Liane
BANDUNG – Kuliner khas Imlek pastinya sangat dinantikan oleh masyarakat Tionghoa dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2574 yang akan jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023 mendatang. Hidangan wajib yang selalu ada di meja saat Imlek adalah kue keranjang, ikan bandeng, dan jeruk mandarin. Namun, salah satu makanan khas Imlek paling khas adalah Yu Sheng.
Yu Sheng adalah salad yang terbuat dari ikan mentah dan sayuran, disajikan dengan saus khusus. Dalam bahasa Mandarin, Yu Sheng memiliki arti sebagai ikan mentah. Tapi, Yu Sheng mempunyai makna lain, yaitu kata Yu yang memiliki arti keberuntungan dan Sheng yang berarti tumbuh subur.
Cara Penyajian
Pembuatan dan penyajian makanan satu ini mempunyai caranya sendiri. Kemudian, bahan-bahan yang digunakan juga dipilih secara khusus dan penyajiannya pun harus dengan cara yang berbeda dengan salad seperti biasanya.
Yu Sheng disusun dengan potongan ikan di tengah piring, dikelilingi dengan sayuran berwarna-warni, kemudian disiram dengan saus secara memutar. Hal tersebut mempunyai makna berkah yang terus terpenuhi dan terus memutar.
Selain itu, untuk cara menyantapnya sendiri biasanya diiringi dengan doa-doa untuk berkat di tahun baru. Serunya menyantap salad ini harus diaduk sebanyak tujuh kali sembari mengangkat tinggi-tinggi yang berarti semakin tinggi semakin banyak rezeki.
Awal Mula Yu Sheng
Menurut laman Asia Society, Yu Sheng dikembangkan dan dikreasikan oleh empat master chef dari Singapura pada tahun 1960-an. Masih terinspirasi dari tradisi Kanton dalam mengonsumsi irisan mentah, hingga hari ini Yu Sheng masih dihidangkan dengan irisan ikan segar.
Tradisi Yu Sheng ini menjadi ikon kuliner di Singapura sejak 5 dekade belakangan. Bukan hanya dihidangkan ketika perayaan Imlek, Yu Sheng saat ini banyak dijual di supermarket di Singapura. Tentunya makanan ini diracik dengan bahan dan cara tradisional supaya tidak hilang ciri khasnya.
Simbol Setiap Bahan Yu Sheng
Sementara untuk simbol dari beberapa bahan, pertama adalah kacang giling yang melambangkan emas dan perak. Kemudian kerupuk melambangkan emas murni sedangkan wijen melambangkan banyak berkah dan rezeki.