Penemuan Revolusioner: Teknologi Baru Pulihkan Baterai Drop hingga 30 Persen

Baterai Hp
Sumber :
  • Pinterest

VivaBandungBaterai merupakan salah satu komponen penting dalam perangkat elektronik, khususnya pada smartphone.

TECNO SPARK 20 Pro+ Tawarkan RAM 16GB Harga 2 Jutaan

Namun, seiring waktu, daya tahan baterai kerap mengalami penurunan setelah melalui siklus pengisian yang berulang-ulang.

Ketika baterai terus-menerus diisi ulang, kapasitasnya akan menurun secara bertahap, sehingga tidak lagi mencapai 100% seperti saat baru.

Bagi pengguna ponsel, masalah ini sering muncul setelah beberapa tahun pemakaian, ketika baterai hanya mampu terisi hingga 80-90% dari kapasitas maksimalnya.

Fitur AI yang Mengubah YouTube: Dapatkan Transkrip Video Secara Instan!

Baterai Hp

Photo :
  • Pinterest



Namun, kabar baik datang dari para ilmuwan di Universitas Stanford yang berhasil menemukan metode inovatif untuk memulihkan baterai yang sudah mulai drop.

Menurut penelitian yang diterbitkan di Science.org, tim peneliti mengungkapkan bahwa dengan pengisian daya tertentu pada baterai silikon, kapasitas yang berkurang dapat dipulihkan hingga 30%.

Metode ini cukup sederhana: pengisian dilakukan dengan arus maksimal empat volt selama lima menit.

5 Cara Mudah Screenshot di Laptop dan Komputer yang Wajib Kamu Tahu!

Proses ini terbukti dapat menyatukan kembali partikel-partikel pada anoda baterai yang sebelumnya pecah akibat siklus pengisian berulang.

Baterai silikon sendiri memiliki struktur khusus dengan anoda yang menyimpan energi negatif dan katoda yang menyimpan energi positif.

Ketika ponsel digunakan, energi dari anoda dialihkan ke katoda dengan bantuan cairan elektrolit.

Selama proses pengisian, energi dari katoda dikembalikan ke anoda. Namun, seiring penggunaan, beberapa partikel di anoda akan rusak dan tidak bisa pulih, yang menyebabkan penurunan kapasitas baterai.

Penemuan ini menawarkan harapan baru bagi teknologi baterai masa depan.

Meskipun saat ini metode tersebut belum diuji untuk dampak jangka panjangnya, para ilmuwan optimis bahwa pendekatan ini dapat menjadi dasar pengembangan baterai yang lebih tahan lama.

Selain itu, tim peneliti di laboratorium SLAC-Stanford Battery Center juga mengungkapkan metode lain yang dapat memperpanjang masa pakai baterai berjenis lithium.

Mereka menemukan bahwa pengisian dengan arus tinggi pada proses pengisian pertama dapat memperpanjang umur baterai hingga 50%.

Metode ini juga diklaim mampu mengurangi waktu pengisian baterai secara drastis dari 10 jam menjadi hanya 20 menit.

Walaupun kedua temuan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, inovasi ini memberikan pandangan optimis bagi pengembangan baterai di masa depan.

Dengan teknologi ini, ponsel dan perangkat lainnya diharapkan bisa memiliki baterai yang lebih awet dan efisien, sehingga meminimalkan masalah baterai drop yang selama ini kerap dikeluhkan pengguna.()