Alasan di Balik Penolakan Perusahaan terhadap Pekerja Gen Z: Lima Fakta Tak Terduga
VIVABandung – Data terbaru dari platform konsultasi pendidikan dan karier Intellijen mengungkap fakta mengejutkan tentang persepsi perusahaan terhadap Generasi Z.
Survei yang melibatkan 1.000 profesional HR ini menunjukkan adanya keengganan signifikan untuk merekrut pekerja dari generasi tersebut.
Survei mencatat satu dari enam pemberi kerja secara terbuka menyatakan ketidakinginan mereka merekrut Gen Z. Keputusan ini didasari oleh berbagai stigma yang melekat pada generasi tersebut.
"Enam dari 10 perusahaan menyatakan telah memecat fresh graduate yang mereka rekrut tahun ini," berdasarkan laporan tersebut. Beberapa alasan pemecatan meliputi kurangnya motivasi kerja, rendahnya profesionalisme, dan buruknya kemampuan komunikasi.
Permasalahan lain yang terungkap adalah ketidakmampuan Gen Z dalam mengelola beban kerja. Mereka juga sering terlambat dan menunjukkan perilaku tidak profesional dalam berbusana maupun berkomunikasi di lingkungan kerja.
Resume Templates, dalam survei terpisah terhadap 1.500 pekerja Gen Z pada April 2024, menemukan fakta lebih mengkhawatirkan. Sebanyak 70% responden mengaku masih bergantung pada bantuan orang tua dalam proses pencarian kerja.
Lebih mengejutkan lagi, 25% dari responden bahkan membawa orang tua mereka saat menghadiri wawancara kerja. Hal ini semakin memperkuat stigma tentang ketidakmandirian Gen Z di mata pemberi kerja.
Para pemberi kerja kini memiliki kriteria khusus dalam proses rekrutmen. Mereka lebih mengutamakan kandidat dengan pengalaman kerja nyata. Faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah perilaku kandidat di media sosial.
Aktivitas politik di media sosial juga menjadi perhatian khusus tim rekrutmen. Keaktifan seseorang dalam diskusi politik dapat mempengaruhi penilaian perusahaan terhadap kandidat tersebut.****