Cara Mudah Atasi Hidung Tersumbat pada Anak Tanpa Obat
VIVABandung – Saat anak mengalami hidung tersumbat, kondisi ini bisa sangat meresahkan bagi orangtua.
Anak menjadi rewel dan sulit tidur karena kesulitan bernapas.
"Seringkali mama dan papa merasa hidungnya tersumbat," ujar Dokter Spesialis Anak, dr. Dimple Nagrani, Sp.A, dalam Channel Youtube HappyKids Parenting.
"Tapi waktu dibersihkan, ingusnya tidak keluar. Nah, ini karena sel-sel di hidung semuanya mengalami peradangan sehingga membengkak," tambahnya.
Kondisi ini membuat hidung terasa tersumbat namun tidak ada lendir yang keluar.
Penyebab kedua adalah penumpukan lendir yang mengental di saluran pernapasan.
"Biasanya si kecil baru bisa mengeluarkan ingus atau membersihkan hidungnya sendiri di usia antara 2 sampai 4 tahun," ungkap dr. Dimple Nagrani.
Alergi menjadi penyebab paling umum dari peradangan dan penebalan lendir.
"Anak pasti akan super duper rewel karena tidak bisa bernapas melalui hidung dan percaya atau tidak, refleks bayi atau anak kita adalah bernapas melalui hidung," jelas dr. Dimple Nagrani.
Mereka belum memiliki reflek otomatis untuk bernapas melalui mulut.
"Begitu hidungnya tersumbat mereka akan panik karena tidak punya refleks langsung bernapas lewat mulut," tambah dr. Dimple Nagrani.
Orangtua perlu segera memberikan pertolongan agar aktivitas makan dan tidur anak tidak terganggu.
Ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan.
"Untuk bayi kita yang masih kecil, biasanya di bawah 6 bulan, kita sangat berusaha untuk tidak memberikan obat-obatan," terangnya.
"Kecuali mereka benar-benar terganggu, tidak bisa menyusu, tidak bisa tidur," tambah dr. Dimple Nagrani.
Mandi dengan air hangat sangat nyaman bagi anak yang sedang batuk pilek. Suhu air yang tepat membuat anak lebih rileks.
"Mandi dengan air hangat itu enak sekali karena uap air hangat bisa masuk ke hidung dan ini bisa mengencerkan ingus," jelas dr. Dimple Nagrani.
Pengaturan posisi tidur yang tepat juga dapat meringankan saluran pernapasan secara alami.
Gunakan bantal yang sesuai untuk kenyamanan anak.
"Kalau tidur anak kita sering terganggu, kita bisa memastikan dia tidur dengan bantal sehingga posisi kepala lebih tinggi dari dada dan perut," jelas dr. Dimple Nagrani.
Jangan terburu-buru memberikan antibiotik.
Kita sudah tahu pemberian antibiotik hanya cocok untuk infeksi bakteri, padahal lebih sering kondisi alergi dan kemudian infeksi virus.
"Sebenarnya infeksi bakteri itu sangat jarang ya. Jadi jangan buru-buru memberikan antibiotik," tegas dr. Dimple Nagrani.
Perhatikan juga tanda-tanda lain seperti demam atau gejala tambahan. Segera hubungi dokter jika kondisi memburuk.****