Warganet Murka Batik yang Dikenakan Pemimpin Dunia di KTT G20 Dihina
- Istimewa
BANDUNG – Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali terbilang sukses. Para delegasi dari setiap negara yang hadir dapat menikmati momen mereka selama di Bali, termasuk ketika menghadiri acara jamuan makan malam di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) sembari memakai busana yang terbuat dari tenun catri Bali.
Tapi ternyata, tidak semua orang bisa mengapresiasi kain tenun buatan tangan yang mempunyai corak dan warna beragam tersebut. Seorang YouTuber Inggris sekaligus pengamat politik, Mahyar Toussi bahkan mengolok-olok busana yang dipakai sejumlah pemimpin negara di KTT G20 termasuk yang digunakan oleh PM Inggris, Rishi Sunak.
"Apa sih yang dipakai para idiot ini?" tulis pria yang melabeli dirinya sebagai anti-Iran itu.
Meski cuitan tersebut sudah dihapus, tapi tangkapan layar atas cemoohan itu sudah beredar luas. Salah satunya yang dibagikan oleh akun jurnalis, sekaligus editor Election Watch @maxwalden_.
"Influencer sayap kanan Inggris menghapus tweet setelah dikritik (warganet Indonesia) karena menghina endek/batik. Warganet Indonesia tetap tidak terkalahkan," tulisnya.
Bukan hanya Mahyar Toussi, seorang broadcaster bernama Sophie Corcoran juga menuliskan komentar negatif mengenai tampilan batik Indonesia di media sosial Twitter. Padahal, pakaian khas Indonesia tersebut sudah menjadi salah satu warisan dunia nonbendawi UNESCO.
Dalam cuitan Twitter tersebut, berisikan foto delegasi G20 yakni Presiden FIFA Gianni Infantino, Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan, Perdana Menteri Kanada Justin Tredeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab yang memakai batik saat dinner.