Berpotensi Gempa Susulan, BMKG Imbau Warga Jauhi Gedung
- Pixabay
BANDUNG – Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau seluruh pihak untuk menghindari gedung-gedung terkait gempa susulan.
"Kami mohon sebaiknya yag ada di dalam gedung sebaiknya keluar saja dulu menunggu karena gempa kemungkinan masih ada gempa susulan," ungkap Dwikorita di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan pada Senin, 21 November 2022.
Saat terjadi gempa, Dwikorita baru saja memulai rapat dengan Komisi V DPR. Lantaran terjadinya gempa, rapat tersebut diberhentikan sementara dan Dwikorita meminta izin untuk kembali ke Kantor BMKG.
"Kami harus segera balik ke BMKG, ini tadi rapat di DPR, karena akan melakukan banyak hal," katanya.
"Rapat diskors kami diberi waktu untuk menuntaskan tugas kami ini dan nanti melihat situasi, mungkin ditunda tergantung perkembangannya, mohon doanya terima kasih," timpalnya.
Dwikorita Karnawati menjelaskan, pusat gempa terjadi di Sukabumi dengan kedalaman sekitar 10 kilometer. Selain itu, gempa terjadi dengan magnitudo 5,6.
"Jadi yang baru saja terjadi pada posisi di sekitar Sukabumi Cianjur, di sekitar daerah tersebut dan merupakan gempa yang diakibatkan oleh patahan geser. Dengan magnitudo 5,6," pungkasnya.
Dwikorita mengatakan bahwa perkembangan informasi terkait gempa bumi akan terus diperbaharui. Informasi yang terbaru mengatakan, gempa bumi diduga terjadi karena adanya pergeseran sesar Cimandiri.
Sebelumnya, gempa dilaporkan terjadi pukul 13.21 WIB dengan titik koordinat gempa berada di 6,83 LS dan 107,06 BT dengan kedalaman 10 km.