Kang Dedi 'Dibegal' Emak-emak Pengupas Bawang di Purwakarta
- Istimewa
BANDUNG – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi memimpin kunjungan kerja (kunker) spesifik ke Pasar Induk Cikopo, Kabupaten Purwakarta pada Senin, 28 November 2022.
Kunker kali ini bertujuan untuk memantau harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) menjelang Natal dan Tahun Baru 2023.
Mulanya Kang Dedi memimpin rombongan menuju salah satu toko sembako yang terletak di ujung pasar. Di sana didapati harga beras masih relatif normal yakni Rp 10.500 per kilogram untuk beras biasa dan Rp 14 ribu untuk premium.
"Sekarang ini petani lagi menikmati panen. Indonesia terselamatkan oleh iklim jadi bisa panen sampai empat kali setahun," ucap Kang Dedi.
Kegiatan yang dihadiri oleh pejabat Badan Pangan Nasional, Bulog dan Kementerian Pertanian (Kementan) awalnya berjalan lancar. Namun di tengah-tengah kegiatan tiba-tiba lokasi riuh oleh emak-emak yang ingin bertemu Kang Dedi.
Rupanya dua puluhan emak-emak tersebut merupakan pekerja pengupas bawang putih. Mereka setiap hari bekerja di sejumlah jongko yang berada di pasar.
Setelah meninjau toko, Kang Dedi bersama rombongan beralih ke tempat lain untuk mendatangi para pedagang lain. Di saat itulah emak-emak langsung 'membegal' Kang Dedi untuk berfoto Bersama.
Tak hanya itu emak-emak pun meminta Kang Dedi untuk melihat tempat kerja mereka. Tanpa pikir panjang permintaan itupun dituruti.
Di jongko bawang putih banyak pekerja wanita yang bekerja mengupas bawang. Rata-rata mereka berasal dari daerah Karawang.
"Upahnya Rp 12 ribu untuk kupas satu karung bawang. Setiap hari maksimal kita kupas tiga karung bawang, jadi bisa dari pagi sampai malam di sini," ucap salah seorang pekerja Wanita.
"Berarti lebih mahal kuli tanam padi, Rp 50 ribu setengah hari," timpal Kang Dedi.
Ditemui usai kegiatan, Kang Dedi mengatakan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Pasar Induk Cikopo Purwakarta masih relative stabil. "Tidak ada lonjakan harga yang mencemaskan, mulai dari sayur-mayur, beras kondisinya masih relatif stabil,” katanya.
Artinya, lanjut dia, sektor produksi berjalan dengan baik ditambah faktor cuaca saat ini sangat mendukung karena curah hujan yang relatif tinggi. Hal tersebut membuat petani tanaman pangan dan sebagian hortikultura untung.
"Paling yang mengeluh hanya petani buah-buahan kalau cuaca seperti ini. Tapi kan hidup tanpa buah masih aman, beda dengan hidup tanpa beras," ujarnya.
Ia berharap pemerintah terus menjaga stok dan harga menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 yang sudah tinggal satu bulan ke depan. “Produksi ditambah, subsidi ditingkatkan,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.