Ketika Lukisan Tokoh Bangsa Tak Dihargai 'Pengusir' Kang Dedi

Kang Dedi angkut lukisan di Gedung Kembar
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG – Sejak lama Gedung Kembar Purwakarta dikenal sebagai kantor Kang Dedi Mulyadi. Dari tempat ini banyak lahir sejumlah gagasan yang membuat Kabupaten Purwakarta namanya menggema di seluruh Indonesia bahkan dunia.

Nikahi Polisi Bandung, Anak Camat di Purwakarta Kaget Diberi Mahar Emas Palsu

Sejak beberapa waktu lalu Kang Dedi bersama stafnya tak lagi berkantor di tempat tersebut. Ia pun pindah ke kantor baru yang letaknya tak begitu jauh dari Gedung Kembar.

"Dulu Gedung Kembar ini dua-duanya kumuh kemudian saya ubah yang satu menjadi kantor dan satu lagi menjadi museum diorama," ujar Kang Dedi Mulyadi.

Memanas! Panglima Manguni Tantang Selesaikan Permasalahan Bahar bin Smith Secara Adat

Ia mendapat informasi barang-barang pribadinya seperti sejumlah karya seni yang menghiasi Gedung Kembar sudah dikeluarkan. Padahal barang-barang tersebut semuanya memiliki nilai sisi estetika yang tinggi dalam menjaga kewibawaan sebuah gedung.

"Tapi karena sudah tidak diperkenankan lagi staf saya ngantor di gedung itu maka kita harus menerima dengan baik dan pindah ke kantor baru untuk merumuskan berbagai pikiran dan gagasan yang bermanfaat bagi kepentingan rakyat," ujarnya.

Gibran Sebut Program 'Hilirisasi' Akan Menciptakan 19 Lapangan Kerja Bagi Anak Muda

Untuk itu ia pun bergegas menuju Gedung Kembar untuk mengemas sejumlah barang tersebut untuk dipindahkan ke kantor yang baru. "Hidup harus dijalani dengan tenang dan lapang dada, kita menerima apapun dalam hidup ini karena itu semua sudah kehendak Allah. Kita tidak boleh menolak karena setiap peristiwa ada hikmahnya," katanya.

Saat baru sampai, Kang Dedi langsung disambut dan dipeluk oleh penjaga Gedung Kembar bernama Yayan. Ia pun menitipkan pesan agar Yayan tidak bersedih dan tetap setia menjaga gedung bersejarah tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title