BMKG Jepang Soal Gunung Erupsi Semeru Sebabkan Tsunami
- Pixabay
BANDUNG – Badan Meteorologi Jepang (JMA) memastikan erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, Indonesia, tidak menimbulkan tsunami di Jepang. JMA menegaskan saat ini tidak ada indikasi peningkatan air laut yang signifikan di Jepang.
"Saat ini, tidak ada perubahan pasang-surut yang signifikan yang diamati di titik pengamatan di Jepang dan luar negeri," tulis JMA dalam keterangannya dikutip Senin, 5 Desember 2022.
JMA awalnya menyelidiki apakah ada dampak tsunami di Jepang akibat letusan Gunung Semeru. JMA menerima informasi Semeru meletus pada 4 Desember 2022, pukul 11:18 (waktu Jepang).
Pusat Informasi Abu Vulkanik Darwin Airways (VAAC) melaporkan terjadi letusan skala besar terjadi di gunung berapi Semeru, Indonesia. Setelah diselidiki, belum ada indikasi tsunami terjadi di Jepang.
JMA kemudian menulis di laman resmi mereka "Tidak ada Peringatan/Peringatan/Prakiraan Tsunami yang dikeluarkan dalam 30 hari terakhir," ungkap JMA
Otoritas di Jepang akan memperbarui informasi terkait potensi tsunami yang terjadi di wilayah mereka segera mungkin. "Ketika ditentukan tidak ada tsunami ke Jepang, kami akan memberi tahu Anda informasi tentang gempa bumi yang terjadi," terang JMA.
Sebelumnya diberitakan Gunung Semeru memuntahkan awan panas pada Minggu, 4 Desember 2022. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas terhitung mulai pukul 12.00 WIB.