Anak Kelamin Ganda Asal Purwakarta Tersenyum Lebar Berkat Kang Dedi

Kang Dedi Mulyadi
Sumber :
  • istimewa

BANDUNG – Saiful Rohman, anak asal Desa Parakansalam, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, kini bisa tersenyum untuk mewujudkan mimpinya menjadi pria sejati. Pasalnya pekan ini ia akan memulai pemeriksaan kelainan kelamin ganda yang dideritanya.

Viral! Video Pabrik Sepatu Bata Tutup di Purwakarta, Begini Fakatanya

Kemarin, Saiful bersama bapaknya datang menemui Kang Dedi Mulyadi. Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa Saiful sudah ditinggalkan oleh ibunya karena cerai sejak kecil.

Aep mengatakan, saat itu ia memiliki penghasilan pas-pasan sebagai pengemudi ojek. Akhirnya sang istri, Sri Wahyuni, pergi ke Arab Saudi untuk bekerja. Rupanya sang istri selama bekerja menjalin hubungan dengan orang lain. Hingga akhirnya Aep memilih cerai dan istrinya menikah dengan sang pacar.

Nikahi Polisi Bandung, Anak Camat di Purwakarta Kaget Diberi Mahar Emas Palsu

"Kalau istri sudah menikah. Kalau saya enggak kepikiran mau nikah dulu, mau fokus sama kondisi anak dulu," ucap Aep.

Menurut Aep, kelainan pada anaknya sudah diketahui sejak lahir. Namun saat itu tidak ada tindakan apapun sehingga sang anak tumbuh dengan kondisi kelainan tersebut.

Habiskan Rp40 M Untuk Pengobatan Kurnia Mega, Mantan Mertua Rela Jual Gor Pribadi

Pada saat sang anak kelas 1 SD dan akan disunat, pihak dokter tak menyanggupi dan menyebut harus dirujuk ke rumah sakit di Bandung. Hingga akhirnya bapak kandung Aep atau kakek Saiful menjual kebun untuk biaya operasi.

"Nah terus saya telepon mantan istri, dia malah nolak (operasi) dan bilang kalau ada apa-apa saya dan keluarga akan dituntut. Akhirnya gak jadi, saya takut," katanya.

Belakangan uang hasil jual kebun pun habis untuk biaya pengobatan bapak Aep. Akhirnya bapak Aep pun wafat beberapa waktu lalu. Sejak saat itu BPJS tidak pernah dibayar hingga menunggak Rp 4,2 juta.

Kang Dedi kemudian balik bertanya apakah selama ini Aep merokok. Pertanyaan itu pun diiyakan oleh Aep dengan estimasi pengeluaran Rp 180 ribu per bulan untuk rokok.

"Nah sekarang penting mana BPJS sama rokok? BPJS itu tidak terbayar karena miskin, tetapi karena malas. Masa rokok kebeli tapi BPJS Rp 25 ribu gak disetorin," ucap Kang Dedi.

Meski begitu kini Aep bisa bernafas lega. Sebab tunggakan BPJS telah dilunasi oleh Kang Dedi.

Tak hanya itu, o

"Tahap pertama besok (Selasa) ke dokter anak di Bandung jam 4 sore. Nanti diperiksa di dokter kemudian disimpulkan dan rekomendasinya apa. Karena ini pemeriksaannya panjang jadi tidak boleh sembarangan operasi," katanya.

"Mudah-mudahan bisa dicover bpjs, kalau tidak bisa nanti saya yang tangani sendiri," lanjut Kang Dedi.

Kepada Kang Dedi, Saiful pun tetap berkeyakinan bahwa dirinya adalah seorang laki-laki. Sehingga ia sangat berharap bisa segera menjalani perawatan.

"Saya laki-laki," tegas Saiful semangat.

Terakhir, Kang Dedi Mulyadi juga mengapresiasi Aep sebagai laki-laki hebat. Sebab ia tak memikirkan menjalin hubungan dengan wanita lain apalagi menikah karena ingin fokus mengurusi anaknya terlebih dahulu.

"Ini laki-laki sejati, demi anak sampai tidak menikah lagi karena ingin fokus. Tenang, BPJS sudah beres. Mudah-mudahan anak bapak segera bisa operasi dan menjadi laki-laki sejati. Rezeki mah dari mana saja. Rezeki bapak lahir karena kerja keras bukan ujug-ujug dari langit. Karena bapak laki-laki setia, sayang pada anak, top," pungkas Kang Dedi Mulyadi.