Kebijakan Impor Beras Jangan Sampai 'Bunuh' Para Petani

Ilustrasi petani
Sumber :

Jika melihat kondisi pasar saat ini, Kang Dedi menilai kebutuhan dan harga beras masih relatif baik meskipun tak lama lagi akan menghadapi Natal dan Tahun Baru 2023.

Cagub Jabar Pilkada 2024 Dedi Mulyadi Didukung Tokoh Pangandaran Susi Pudjiastuti

Hanya saja saat ini beras dikendalikan oleh bandar yang mendapatkan pasokan dari membeli gabah petani pada saat panen lalu. Sebab selama ini gabah petani lebih banyak diserap bandar dibanding oleh pemerintah yang dianggap terlalu banyak regulasi.

"Dan jujur saja selama ini petani diserap gabahnya oleh mereka, para bandar. Mulai dari bandar kecil sampai besar. Mereka membeli tanpa membuat standarisasi yang ribet. Kemudian hari ini pasti dong mereka (bandar) yang mengatur keuntungan, kemudian kalau disiram juga mereka akan rugi, apalagi yang baru panen lebih rugi lagi," katanya.

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Rampungkan Jembatan Mangkrak 5 Tahun di Desa Banjarsari Tasikmalaya

Kang Dedi yang kerap berkeliling ke daerah lumbung padi di Jawa Barat banyak mendapatkan pernyataan dari petani agar pemerintah tidak melakukan impor untuk kebutuhan pasar lokal. Sebab jika itu terjadi maka petani akan kembali rugi karena harga jual gabah merosot.

Sehingga ia berharap impor beras dilakukan pemerintah adalah benar-benar mengisi gudang Bulog yang kosong untuk kemudian disinergikan dengan sejumlah program. Salah satunya serapan untuk bantuan masyarakat di Kemensos.

Maharani, Pahlawan dari Lombok bagi Para Petani Pohon Gaharu

"Yang harus diperbaiki adalah manajemen pengelolaan termasuk di internal pemerintah melakukan koordinasi, sinkronisasi data sehingga tidak terjadi simpang siur data yang kedua-duanya dikelola dan dikeluarkan oleh pemerintah," ucapnya.

Terakhir, Kang Dedi kembali mengingatkan agar impor beras benar-benar bertujuan untuk memenuhi cadangan pangan di gudang Bulog. Jangan sampai beras tersebut bocor apalagi membanjiri pasar.

Halaman Selanjutnya
img_title