BMKG Minta Zona Patahan di Cianjur Tak Lagi Dibangun Rumah

Rumah warga rusak berat terdampak gempa Cianjur
Sumber :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan zona patahan pasca gempa di Cianjur, Jawa Barat. Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, zona patahan tersebut harus dikosongkan, dan tidak dapat dibangun bangunan apa pun.

Prakiraan Cuaca Kota Bandung Hari Ini Senin 20 Mei April 2024

"Zona patah harus dikosongkan karena dikhawatirkan kalau dibangun (bangunan) di zona patah, nanti jika 20 tahun lagi (terjadi gempa), akan runtuh lagi," katanya dalam konferensi pers melalui Zoom Meeting, Kamis, 8 Desember 2022.

Dia menambahkan bahwa zona patahan terletak membentang dari Desa Nagrak ke Desa Cihereng. Zona itu juga melintasi Desa Cibulakan, Desa Benjot, Desa Sarampad, Desa Mangunkerta, Desa Nyalindung, Desa Cibeureum, serta Desa Ciputri.

Update Informasi Ancaman Gelombang Air Laut Wilayah Jawa Barat Hari Ini, Senin 20 Mei 2024

Menurut Dwikorita, sepanjang di zona patahan itu harus dikosongkan kurang lebih 300 hingga 500 meter tegak lurus.

Warga terdampak gempa Cianjur

Photo :
  • Istimewa
Pesawat PK-IFP Jatuh di Kawasan BSD Tangerang, Polisi Ungkap Jumlah Korban Meninggal

"Sepanjang garis di zona patahan harus dikosongkan, kanan kiri kurang lebih 300 hingga 500 meter tegak lurus juga harus dikosongkan," tuturnya.

BMKG sejauh ini sudah mengidentifikasi 295 patahan aktif di Indonesia, tetapi patahan di Cugenang belum pernah teridentifikasi sama sekali sebelumnya.

"Jadi ini baru saja ditemukan dan penetapan zona patahan sangat vital dalam mendukung pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak," katanya.

Selain itu, ketua BMKG juga menyebut bahwa pihaknya menggunakan dasar pertimbangan untuk menentukan zona patahan. Pertimbangan itu mulai dari mekanisme pergerakan patahan, hingga pelamparan kemenerusan retakan permukaan tanah.