Tepis Isu Sekte Apokaliptik, Sekeluarga di Kalideres Tewas Natural

Polisi mengevakuasi jenazah korban tewas di Kalideres
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

BANDUNG – Ketua Tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor), Reni Kusumowardhani, menepis isu sekte apokaliptik di balik tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Menurut Reni, satu keluarga di Kalideres meninggal dengan cara yang natural.

Evakuasi di TKP Kecelakaan Maut Tol Cipularang Masih Berlangsung, Damkar Diturunkan

Hal ini diungkap setelah pihaknya melakukan proses autopsi psikologis dengan mengecek latar belakang kematian dan aspek perilaku keempat jenazah yakni Rudyanto Gunawan, Renny Margaretha Gunawan, Budyanto dan Dian.

"Keempat-empatnya, cara kematian mengarah pada cara natural, bukan cara kematian yang lain. Dapat ditepis adanya paham apokaliptik atau VSED (voluntarily stopping eating and drinking)," kata Reni dalam konferensi pers, Jumat, 9 Desember 2022.

Update Jumlah Korban Kecelakaan Maut KM 92 Tol Cipularang hingga Malam Ini

Sebelumnya diberitakan, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, menggegerkan warga Kalideres Jakarta Barat, Kamis, 10 November 2022.

Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.

Korban Kecelakaan Beruntun KM 92 Tol Purbaleunyi Capai Puluhan

Hasil penyelidikan mengungkap bahwa urutan jenazah yang meninggal diawali oleh Rudiyanto, Renny Margaretha, Budiyanto, dan Dian. Hal itu diungkap langsung oleh Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Jakarta Asri M Pralebda.

"Urutan kematian paling awal Pak Rudi, dilanjutkan dengan Ibu Renny, Pak Budi dan terakhir itu Mba Dian," ujar Asri.

Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, diketahui penyebab keempat jenazah meninggal karena sejumlah penyakit kronis. Dimulai dari Rudiyanto meninggal dunia karena penyakit saluran pencernaan hingga Dian yang mengalami gangguan pernafasan.

"Dengan jelas dan yakin sebab kematian Pak Rudi, penyakit saluran cerna, Ibu Renny kelainan payudara, Pak Budi serangan jantung akut, dan untuk Bu Dian itu gangguan pernafasan dan penyakit pernafasan kronis," katanya.