Sekeluarga di Kalideres Tewas Karena Penyakit Bukan Pembunuhan
- VIVA/Andrew Tito
BANDUNG – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menghentikan penyelidikan kasus satu keluarga yang tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Penghentian kasus dilakukan lantaran tak ditemukan unsur pidana dalam kasus tersebut.
"Kesimpulan akhir dari labfor maupun berbagai ahli, tidak ditemukan adanya peristiwa pidana yang menyebabkan kematian empat orang di TKP," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi dalam konferensi pers, Jumat, 9 Desember 2022.
"Karena tidak ada peristiwa pidana, maka kasus ini akan kami hentikan penyelidikannya," imbuhnya.
Lebih jauh, Hengki membeberkan tidak ada motif di balik kematian satu keluarga di Kalideres ini. Begitu juga dengan dugaan pencurian hingga pembunuhan juga tidak ditemukan dalam proses penyelidikannya.
"Tidak ditemukan motif atau alasan kematian, apakah itu pembunuhan, pencurian dengan kekerasan hingga tindak pidana lain, tidak ditemukan di sini," jelasnya.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu memastikan kasus satu keluarga yang tewas mengering di Kalideres ini terjadi dengan sangat wajar.
"Hasil penyelidikan kami, menemukan kematian di Kalideres adalah kematian wajar dalam kondisi yang tidak wajar," jelas Hengki.
Untuk diketahui, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, menggegerkan warga Kalideres Jakarta Barat, Kamis, 10 November 2022.
Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.
Hasil penyelidikan mengungkap bahwa urutan jenazah yang meninggal diawali oleh Rudiyanto, Renny Margaretha, Budiyanto, dan Dian. Hal itu diungkap langsung oleh Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Jakarta Asri M Pralebda.
"Urutan kematian paling awal Pak Rudi, dilanjutkan dengan Ibu Renny, Pak Budi dan terakhir itu Mba Dian," ujar Asri dalam konferensi pers, Jumat, 9 Desember 2022.
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam, diketahui penyebab keempat jenazah meninggal karena sejumlah penyakit kronis. Dimulai dari Rudiyanto meninggal dunia karena penyakit saluran pencernaan hingga Dian yang mengalami gangguan pernafasan.
"Dengan jelas dan yakin sebab kematian Pak Rudi, penyakit saluran cerna, Ibu Renny kelainan payudara, Pak Budi serangan jantung akut, dan untuk Bu Dian itu gangguan pernafasan dan penyakit pernafasan kronis," jelasnya.