Jangan Sampai Relokasi Pasar Rengasdengklok Malah Bikin Rugi Pedagang!
- Istimewa
BANDUNG – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi menyambangi Pasar Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, dalam rangka pengecekan harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun baru 2023.
Sesampainya di sana, Kang Dedi malah dikepung oleh para pedagang dan juga pengunjung. Selain minta foto bersama, kebanyakan dari mereka justru malah curhat.
Keluhan para pedagang yakni rencana relokasi yang akan dilakukan oleh Pemkab Karawang. Mereka menyebut tak masalah jika harus direlokasi, namun keberatan jika harga kios di pasar baru yang telalu mahal.
"Pindah mah gak apa-apa, tapi mahal pisan, Pak. Belum lagi di sana tempatnya kecil," ujar salah seorang ibu pedagang cabe dan bawang.
Selain hal tersebut, ia juga mengeluhkan lokasi pasar yang berada di tengah areal persawahan. Sementara pasar yang saat ini ia tempati berada di pusat keramaian dan dikelilingi oleh permukiman.
"Kalau di sini kan sesepi-sepinya dagang tapi ada aja orang yang belanja. Kalau di sana itu udah tempatnya kecil, mahal terus jalannya irigasi belakangnya sawah," katanya.
Saat ditanya soal harga kios di pasar yang baru, ibu tersebut menyebut awalnya tidak dimintai uang alias tanpa DP. "Tapi pas saya daftar tetap harus ada Rp 13,5 juta, terus cicilannya berat, tempatnya kecil hanya 1,5 meter. Kalau di sini kios saya ukuran 4x4 meter," katanya.
Ibu tersebut juga menceritakan pada awalnya tidak ada niatan pedagang untuk kisruh. Namun hal itu pecah lantaran pemerintah tidak mendengar aspirasi dari pedagang. "Sekarang juga dagangnya sedikit, Pak. Soalnya kalau bawa banyak takut tiba-tiba dibeko (digusur)," ucapnya.
Kang Dedi pun melanjutkan untuk mengecek stok dan harga daging. Tapi lagi-lagi justru pedagang malah curhat soal rencana relokasi ke pasar yang baru.
"Kita setuju direlokasi, tapi kita keberatan soal harga, terus di sana pekerjaan (pembangunan) belum selesai semua. Siap direlokasi tapi jangan terlalu mahal kemudian fasilitas sudah selesai," ujar bapak penjual daging tersebut.
Bapak itu menyebut seharusnya pemerintah bisa memberikan subsidi yang meringankan untuk pedagang. "Masa rumah aja ada perumahan subsidi, harusnya kios di pasar juga ada subsidi," katanya.
Setelah memastikan harga dan stok daging masih aman, Kang Dedi melanjutkan dengan mengecek ke pedagang sayuran. Dan lagi-lagi bukan soal stok atau harga, pedagang justru curhat soal relokasi.
"Kita sudah minta ke pemerintah agar harga tidak terlalu mahal, tapi tetap diakomodir. Seharusnya kan bisa seperti Kang Dedi di Purwakarta pasar itu gratis," ujar seorang pedagang yang menghampiri Kang Dedi.
"Mudah-mudahan bisa dinegosiasikan dan ada jalan keluar. Sehingga pasar jadi bersih, pedagang bisa berdagang dengan cicilan yang tidak memberatkan," kata Kang Dedi.
Usai melakukan pengecekan Kang Dedi pun berpesan pada seluruh pedagang agar jangan lagi ada konflik. Ia berharap segala permasalahan bisa dibicarakan dengan kepala dingin.
"Terpenting gak boleh ada konflik lagi ya. Semua bicara dengan kepala dingin tidak boleh ada konflik," ujar Kang Dedi.
Terkait kegiatannya di Pasar Rengasdengklok, Kang Dedi sebagai wakil rakyat yang salah satu Dapil-nya Kabupaten Karawang berharap pemerintah bisa mengakomodir seluruh aspirasi pedagang.
Menurut Kang Dedi, dari seluruh curhatan pedagang mereka mengaku siap direlokasi ke tempat yang baru asalkan harga tidak mahal.
"Solusinya karena ini sudah berjalan pembangunannya, satu tuntaskan pembangunan pasar dengan baik, keduanya bisa menggunakan pola subsidi untuk pedagang, jadi pedagang yang pindah diberi bantuan modal usaha untuk pembelian kios atau subsidi terhadap pembangunan sehingga kios terjangkau," ucapnya.
Kang Dedi Mulyadi mengatakan, semua permasalahan bisa dibicarakan dan dicari solusinya. Terlebih ia yakin Pemkab Karawang memiliki kemampuan secara anggaran untuk mendorong ekonomi rakyat kecil agar tetap tumbuh.
Jangan sampai, kata Kang Dedi, pedagang dipaksa untuk pindah dengan harga kios yang mahal. Hal tersebut justru malah akan merugikan banyak pihak termasuk masyarakat sebagai konsumen pasar.
"Nanti pedagang malah jual barang dengan keuntungan tinggi untuk kepentingan bayar kios. harga melonjak sehingga konsumen banyak dirugikan. Semoga masalah cepat selesai. Pasar harus bersih, pedagang harus bisa berdagan dan konsumen mendapatkan harga barang murah dan berkualitas. Itulah harapan kita," pungkas Kang Dedi Mulyadi.